Lima Film Indonesia Ini Melanglang Buana di Kancah Perfilman Internasional

0 Komentar

3. “Gundala”
Film “Gundala”, yang diadaptasi dari cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 yang dibuat oleh Harya Suraminata ini menjadi oase di tengah perfilman Indonesia di tahun 2019.
Film ini menembus angka satu juta penonton dalam satu pekan penayangannya di bioskop domestik.
Tak hanya besar di negara sendiri, “Gundala” ikut “menyambar” Festival Film Toronto 2019, untuk ditayangkan di kategori Midnight Madness, bersama film bergengsi lainnya seperti “The Capote Tapes” (Ebs Burnough), “The Cave” (Feras Fayyad), “Citizen K” (Alex Gibney), hingga “Joker” (Todd Phillips).
Film yang menjadi awal dari Jagat Sinema Bumilangit (JSB) itu rilis di bioskop pada 29 Agustus 2019, dan merupakan film Indonesia pertama yang menggunakan tata suara Dolby Atmos.
4. “Hiruk Pikuk Si-Alkisah” (“The Science of Fictions”)
Film garapan sutradara muda Yosep Anggi Noen, “Hiruk Pikuk Si-Alkisah” (“The Science of Fictions”) berhasil menembus sejumlah festival film internasional tahun ini.
Karyanya telah melanglang di Film Festival Busan dalam program “A Window on Asian Cinema” pada Oktober, serta di Festival Film Internasional Tokyo yang masuk dalam program “World Focus” pada November.
Sebelumnya, film “The Science of Fictions” juga telah tayang perdana dan memenangkan Special Mention Award di Locarno International Film Festival.
Film itu melibatkan sederet aktor seperti Gunawan Maryanto yang aktif di teater, Yudi Ahmad Tajudin, Lukman Sardi, Ecky Lamoh, Alex Suhendra, Marissa Anita, Rusini, dan Asmara Abigail. “The Science of Fictions” akan tayang di Indonesia pada 2020.
5. “Perempuan Tanah Jahanam” (“Impetigore”) dan “Folklore: A Mother’s Love”
Film horor/thriller garapan sutradara Joko Anwar, “Perempuan Tanah Jahanam” berhasil menembus dan akan ditayangkan di Festival Film Sundance 2020.
Film dengan judul internasional “Impetigore” itu akan ditayangkan pada kategori “MIDNIGHT”, bersama sejumlah film internasional lainnya seperti “Amulet” karya Romola Garai dari Inggris, serta dua film Amerika Serikat “Bad Hair” dan “The Night House” yang masing-masing disutradarai Justin Simien, dan David Bruckner.
Sementara film horor besutan Joko Anwar lainnya, yakni “Folklore: A Mother’s Love” telah diputar dalam ajang Tokyo International Film Festival 2019, bersama dengan “The Science of Fictions” dan “Foxtrot Six”.

0 Komentar