GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan meminta hotel tidak memasang tarif tinggi pada musim liburan akhir tahun ini karena akan menimbulkan citra buruk pariwisata Garut.
“Kami sudah mengimbau kalau ingin menjadikan kabupaten ini ramah wisatawan jangan ada ‘aji mumpung’ (memanfaatkan waktu untuk cari untung),” kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin (9/12/2019).
Ia menuturkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sudah siap untuk menyambut musim libur Natal dan pergantian tahun.
Ia berharap PHRI bersama-sama dengan pemerintah membangun citra baik pariwisata Garut sehingga wisatawan yang berkunjung ke Garut merasa nyaman.
“Kami yakin kalau hotel profesional tidak akan seperti itu,” katanya.
Jika harus diberlakukan kenaikan tarif, kata dia, harus dalam batasan normal sekitar 20 persenan, kemudian diberi pelayanan tambahan seperti makan malam atau hiburan.
“Kenaikannya itu harus diimbangi dengan yang lain seperti makan malam dan hiburan,” katanya.
Rudy menambahkan, banyaknya hotel di Kabupaten Garut dengan berbagai kelas tentunya akan menjadi persaingan bisnis berlomba-lomba memberikan pelayanan lebih kepada wisatawan.
“Kalau dulu iya (belum banyak hotel) sekarang tidak, dengan adanya hotel seperti Hotel Santika,” katanya.
Sementara itu, Kabupaten Garut pada musim libur seringkali ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah untuk menikmati sejumlah destinasi wisata seperti pemandian air panas Cipanas, kemudian pantai dan wisata alam Gunung Papandayan.(ant/hyt)