CIANJUR – Penyaluran beras dari Bulog Subdivre Cianjur untuk Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di Kabupaten Cianjur masih belum optimal. Pasalnya, beberapa distributor atau suplier tidak mengambil beras dari bulog sehingga stok berasa di gudang masih menumpuk.
Kepala Bulog Subdrive Cianjur, Agus Siswantoro mengatakan, ada enam distributor yang melakukan kerja sama dengan Bulog Subdivre Cianjur.
Tidak adanya sanksi bagi distributor yang tidak mengambil stok beras dari bulog membuat pihaknya tidak bisa menggenjot distribusi dengan mendatangi setiap wilayah, melainkan hanya melayani distributor yang datang untuk kerjasana.
“Meskipun kemenrian sosial telah mengeluarkan surat edaran terkait penyaluran BPNT, namun hanya sebatas imbauan yang tidak mengharuskan distributor untuk mengambil beras dari Bulog,” kata Agus kepada wartawan, Minggu (8/12/2019).
Hingga November total penyaluran beras BNPT baru 1.000 ton dari target keseluruhan sebanyak 5.000 ton dengan rincian yang sudah tersalurkan Cianjur mencapai 600 ton, Sukabumi 200 ton, Bogor dan Depok 200 ton.
“Kebutuhan untuk Cianjur 1.600 ton sedangkan kebutuhan untuk 27 kabupaten/kota yang dibawahi Bulog Subdivre Cianjut sekitar 5.000 ton,” ujarnya.
Penyaluran BPNT untuk Cianjur terdapat di beberapa kecamatan Campaka, Campaka Mulya, Cianjur, Cibinong, Cidaun, Takokak, Sindangbarang, Sukanagara, Leles dan Karangtengah.
“Masih banyak wilayah yang belum disalurkan karena sesuai kesepakatan semua wilayah berkomitmen untuk amengajukan PO ke Bulog sesuai dengan intruksi Kemensos, baru dkirim,” pungkasnya.(bay/nik)