Pemprov Jabar Lakukan Inovasi Pemanfaatan E-Marketplace

Pemprov Jabar Lakukan Inovasi Pemanfaatan E-Marketplace
ilustrasi.net
0 Komentar

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus meningkatkan kinerja demi mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin. Kali ini, kolaborasi dilakukan bersama PT Brilliant Ecommerce Berjaya untuk pemanfaatan e-marketplace.
Perusahaan pemilik platform digital pengadaan online selaku pionir dan trendsetter Mbizmarket.co.id akan menyediakan platform marketplace berbasis toko dalam jaringan (online) bagi lingkungan Pemda Provinsi Jabar.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) akan ditandatangani langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan CEO Mbizmarket.co.id Rizal Paramarta, serta COO dan Co Founder Mbizmarket.co.id Ryn Hermawan, pada Jumat (6/12/19) di The Trans Luxury Hotel Kota Bandung.
Menurut Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Provinsi Jabar, Ika Mardiah menyebut, pemanfaatan e-marketplace sudah sesuai dasar hukum yakni Peraturan Presiden Nomor 16/2016 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Kerja sama dengan Mbizmarket.co.id menyesuaikan perubahan pola interaksi sosial, ekonomi, dan bisnis di era digitalisasi. Nantinya, e-marketplace tersebut sekaligus mendorong adanya media pemasaran dan transaksi elektronik yang mudah, cepat dan efisien antara konsumen dan pelaku usaha khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ini memberikan kemudahan baik bagi Pemprov Jabar sebagai pembeli maupun penjual. Tentu kami akan mendorong UMKM Jabar bisa lebih terlibat dalam pengadaan barang/jasa pemerintah,” ucap Ika.
Ia mengakui, selama ini semua itu dilakukan oleh dinas sebagi contoh belanja ke toko beli peralatan tulis, kertas, maupun makanan atau minuman.
“Setelah bekerja sama dengan Mbizmarket.co.id, nanti belanja melalui platform marketplace bisa dilakukan dari kantor,” tambahnya.
Selain itu, Ika mengatakan bahwa e-marketplace sebagai bagian dari e-procurement ini akan memudahkan evaluasi dan monitoring, serta meningkatkan pencatatan, akuntabilitas, transparansi, efisiensi, dan efektivitas.
“Kalau konvensional ke toko, rentan potensi penyimpangan. Kalau online proses pengadaan akan transparan dan akuntabel. Ini sekaligus wujud aktualisasi inovasi dan kolaborasi layanan publik melalui kerja sama dengan dunia usaha,” ucap Ika.
Harapannya, lanjut Ika, pengembangan marketplace ini ikut mendukung perolehan nilai sebesar-besarnya (value for money) dari pengadaan barang/jasa yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar serta membuka peluang usaha yang kompetitif, sehat, dan wajar.(nik/rls)

0 Komentar