CIANJUR – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura melakukan panen perdana bunga krisan yang diujicoba ditanam di dataran rendah, tepatnya di Kampung Tipar Desa Hegarmanah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Selasa (12/11/2019).
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Hardiyanto, menjelaskan, bunga krisan selama ini hanya dapat dibudidayakan di dataran tinggi, untuk Cianjur biasanya ditanam di wilayah utara, seperti Pacet, Cipanas, dan Sukaresmi.
Menurutnya, varietas bunga krisan yang ditanam di dataran rendah merupakan hasil dari proses induksi mutasi sinar gamma yang dilakukan sejak tahun 2014 dengan menggunakan berbagai varietas asal yang telah dilepas. Induksi mutasi tersebut menghasilkan mutan dengan karakter unik dan adaptif terhadap kondisi lingkungan dengan suhu yang relative tinggi.
“Uji toleransi terhadap kondisi dataran rendah telah dilakukan di beberapa lokasi. Hasil uji lanjutan diperoleh mutan unggul yang adaptif terhadap kondisi dataran rendah. Diantara mutan tersebut sebagian ditanam di lokasi ini dan kami lakukan panen perdananya hari ini,” kata dia kepada wartawan.
Dia mengatakan, pola budidaya krisan di dataran rendah dan dataran tinggi tidak berbeda, namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan di antaranya melakukan pengaturan jarak tanam, pemulsaan tanaman, pemberian shading net, penyiraman dan pemberian bahan organik.
“Kegiatan budidaya yang spesifik tersebut perlu diintroduksikan melalui program pelatihan, makanya pengembangan oleh pada petani berjalan lebih cepat,” tuturnya.
Haryanto mengungkapkan, bunga krisan yang dihasilkan dari budidaya di dataran rendah memiliki kualitas unggul, dimana batangnya lebih besar dan dari segi warga lebih cerah.
Oleh karena itu, pihaknya akan bekerjasama dengan Pemkab Cianjur dalam budidaya bunga tersebut. Bahkan rencananya ada varietas warna lain yang akan diujicoba di dataran rendah.
“Kalau sekarang baru varietas warna kuning, tapi ke depan akan kami ujicoba juga krisan warna putih,” kata dia.
Dia berharap dengan pengembangan budidaya krisan di dataran rendah, Cianjur lebih meningkatkan produksi bunga krisan untuk memenuhi permintaan dan mengisi kuota nasional.
Apalagi selama ini dari kebutuhan nasional 480 juta tangkai, Cianjur berhasil memenuhi sekitar 30 persennya. “Diharapkan nanti semakin banyak lagi, tidak sepetak-sepetak penanamannya. Untuk petani pun akan terjadi peningkatan ekonomi, sebab krisan ini bernilai ekonomis cukup tinggi,” ucapnya.(bay/hyt)