“Pemda mengatakan tidak ada kontribusi untuk madrasah karena dibawah Kemenag.. Karena memang perda (pendidikan) itu tidak ada untuk madrasah. Padahal perda itu untuk umum, bukan hanya dinas pendidikan saja,” tukasnya.
Diungkapkannya, dari data yang ada jumlah guru madrasah di Cianjur sekitar 10 ribu orang tersebar di 260 Madrasah Ibtidaiyah, 150 Madrasah Tsanawiyah dan 80 Madrasah Aliyah. Dimana guru madrasah 90 persen honorer.
“Jumlah yang begitu banyak itu ikut mencerdaskan bangsa. Pemda mana gak ada perhatiannya. Kita baru tahu hari ini ada perda pendidikan, mungkin tingkat sosialisasinya kurang,” keluh Zaenal.(hyt)