CIANJUR – Posisi Kabupaten Cianjur yang masuk dalam lima besar daerah dengan kasus stunting tertinggi di Jawa Barat, menimbulkan keprihatinan Fatayat Nahdlatul Ulama.
Sebagai bentuk kepeduliannya, organisasi perempuan NU itu menggelar Parenting Class yang diikuti kurang lebih 100 orang ibu hamil di Gedung PMI Kabupaten Cianjur, Kamis (7/11/2019).
“Kasus Stunting di Indonesia masih tinggi, meski tahun 2018 secara nasional sudah ada penurunan, tapi masih diatas ambang maksimal. Menurut WHO harusnya kasus sunting 20 persen, kita masih 30,8 persen. Sedangkan Cianjur rangking kelima tertinggi stunting di Jabar,” kata Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Cianjur, Rina Fakhrina.
Menurutnya, stunting bukan hanya masalah gagal tumbuh atau kekerdilan, melainkan bisa secara fisik dan kecerdasan. Alasan ini, jelas Rina, yang menjadi dasar pihaknya mengundang ibu-ibu hamil. Karena stunting bisa ditangani dari masa-masa awal kehamilan hingga sampai usia anak 2 tahun.
“Fatayat bergerak di usia 25 sampai 45 tahun yang masuk dalam kategori ibu-ibu muda. Kami memberikan tips-tips, bagaimana mensiasati kekurangan ekonomi, tapi tetap bisa menyajikan makanan yang sehat,” ujarnya.
“Pemilihan bahan dan pengolahan yang tepat, insyaAllah kebutuhan gizi masih bisa terpenuhi,” sambung Rina.
Dirinya tidak memungkiri, tingkat pendidikan yang masih rendah di Cianjur berpengaruh terhadap pengetahuan ibu hamil dalam mengolah dan mengkonsumi makanan bergizi.
“Ibu-ibu jangan kehilangan akal, ketika keterbatasan uang belanja tapi masih bisa memenuhi standar kebutuhan gizi untuk keluarga,” papar Rina.(hyt)