CIANJUR – Komunitas Sehat Jiwa (KSJ) mendesak Pemerintah Kabupaten Cianjur mencegahnya masuknya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan gelandangan yang diduga kiriman dari daerah lain.
“Setelah sembuh pun beberapa ODGJ jalanan itu mengaku jika mereka asli Jakarta, Bandung, bahkan dari Jawa Tengah. Itu baru uji sample yang sedikit, kalau lebih banyak lagi yang dijadikan sample tentu fakta yang lebih besar akan terungkat, terkait ODGJ kiriman dari daerah lain tersebut,” kata Ketua Komunitas Sehat Jiwa, Nurhamid melalui sambungan telepon kepada cianjurekspres.net, Rabu (30/10/2019).
Diungkapkannya, KSJ sempat melakukan uji sample di lapangan, dengan membawa sekitar 14 ODGJ gelandangan ke Istana KSJ di Cipanas untuk diobati. Dari ODGJ yang dibawa tersebut, rata-rata berbicara dengan bahasa dan logat daerah lain, hanya sebagian kecil yang berbicara dengan bahasa sunda khas Cianjur.
“Pengiriman ODGJ ke luar daerah dilakukan untuk menjaga image suatu daerah. Sebab jika terdapat banyak ODGJ gelandangan, maka daerah tersebut akan dipandang kurang baik dan tidak nyaman,” ujar Nurhamid.
“Alasan itu yang mungkin menjadi dasar terjadinya pengiriman ODGJ gelandangan ke daerah lain. Untuk cara pengiriman dibawa dengan kednaran apa kami belum tahu pasti, dan kami juga tak tanyakan pada ODGJ gelandangan yang kami obati, karena itu akan bertentangan dengan rasa kemanusiaan,” sambungnya.
Menurutnya, untuk mencegah terjadinya ODGJ kiriman, harus ada komitmen dari pemerintah daerah dalam menangani dan mengobati ODGJ, termasuk mereka yang memang gelandangan atau berada di jalanan.
“Apalagi sudah ada kesepakatan bersama di pusat, jika ODGJ gelandangan bisa ditangani oleh daerah, hingga dibuatkan NIK dan identitas kependudukan dimana mereka diobati. Tapi yang terpenting, mau tidak pemerintah daerah untuk menjalankan komitmen tersebut. Tidak hanya di Cianjur, tapi juga daerah lainnya,” tukas Nurhamid.(bay/hyt)