CIANJUR – Cecep (43) dan Baba Baehaki (75) terpaksa harus tinggal di rumah yang nyaris ambruk di Kampung Karang Nungga RT 02/ RW 07 Desa Gadog Kecamatan Pacet.
Miris, hampir semua atap bangunannya hampir ambruk. Cecep terpaksa menempati rumah tersebut karena terpaksa dan tak punya biaya untuk merenovasinya.
Menurutnya kurang lebih satu tahun kebelakang kondisi rumah tersebut dibiarkan begitu saja.
“Kurang lebih satu tahun kebelakang kondisi rumah nyaris ambruk seperti ini,” kata Cecep saat ditemui di rumahnya di Kampung Karang Nungga, Gadog Jumat (18/10/2019).
Cecep mengatakan, jika dirinya mempunyai dua orang anak laki-laki yakni Pegi (22) Fuzi (18).
“Ini saja saya terpaksa menempati kamar yang mau ambruk, dan kalau musim hujan seperti sekarang ini saya tidur dimanapun bisa. Anak saya pun tidak tahu persis dimana tidurnya,” katanya.
Awal kondisi rumah yang ditempati Cecep tersebut sejak ada Gempa tahun lalu. “Awalnya waktu ada gempa, sebenarnya sudah laporan ke desa tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya,” tuturnya.
Sementara itu Santi Bahtiar (28) cucu Baba Baehaki (75) mengatakan, jika kondisi rumah yang ditempati pamannya Cecep sangat tidak layak huni.
“Katanya kondisi rumah ini dari Pemerintahan desa mengetahuinya, namun saya juga tidak tah kenapa hingga saat ini belum ada realisasinya,” pungkasnya.(yis/hyt)