CIPANAS– Drh Cecep Muhamad Wahyudin bakal calon Bupati Cianjur pada pemilihan 2020 – 2025 menggelar Ngopi (Ngobrol Pintar) bersama enam perwakilan partai politik non Parlemen. Diantaranya Partai PSI, Perindo, PBB, Hanura, PKPI, dan Partai Garuda.
Acara berlangsung di D’Colonel Mountain view Resto Cipanas, Jumat (20/9). Tampak hadir masing-masing perwakilan, yaitu Partai Perindo H Andri Suherman, PBB M Toha, PSI Deni M Nurjaya, Hanura Ade Sobari, PKPI Ady Adytana, dan Partai Garuda Muhamad Yunus.
Dalam acara Ngopi (Ngobrol Pintar) tersebut, membahas tentang kesiapan drh Cecep yang maju sebagai Bacalon Bupati Cianjur baik itu visi dan misi ketika nanti terpilih menjadi seorang Bupati.
Ketua Partai Hanura Cianjur Ade Sobari mengungkapkan beberapa pertanyaan dalam acara Ngopi tersebut kaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan sedikit menyinggung tentang adanya rencana pemekaran di Cianjur.
“Cianjur ini merupakan masuk nominasi termiskin di Jawa Barat, selain itu kita juga mempertanyakan kaitan dengan tantangan bahwa Cipnas ini ada rencana pemekaran dari Kabupaten Cianjur,” ungkap Ade Sobari.
Selain itu Ade pun melontarkan beberapa pertanyaan lainnya, bahwa Cipanas ini merupakan penyumbang PAD terbesar akan tetapi hal tersebut belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat di Cianjur urara khususnya.
“Cipanas ini merupakan penyumbang PAD terbesar, kurang lebih 60 persennya di sumbang dari Cianjur utara,” katanya.
Menanggapi pertanyaan Ade Sobari, Cecep mengatakan, bahwa pihaknya sudah sangat siap untuk maju di bursa pencalonan Bupati Cianjur. Menurutnya hal tersebut karena keinginannya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Cianjur, dan percepatan pembangunan di semua wilayah di Kabupaten Cianjur.
Tak hanya itu, saat ini Pemkab Cianjur seolah tidak mempunyai data valid salah satunya para pengusaha di Kabupaten Cianjur baik itu dari segi Peternakan, Pertanian, dan juga dibidang Pariwisata.
“Cianjur ini kalau kita mau menggali potensi, sebenarnya sumber PAD di Cianjur begitu banyak dan tidak harus dibikin ribet. Salah satunya Peternakan ayam baik itu pedaging, dan juga petelor itu kalau Dinas terkait serius dari peternakan saja itu sumber PAD. Belum lagi dari yang lainnya,” terang drh Cecep.