“Nantinya kartu tani itu dapat di gunakan oleh petani untuk membeli pupuk bersubsidi di kios resmi yang sudah di tentukan, selain itu dapat digunakan untuk meminjam modal di salah satu bank milik pemerintah,” katanya.
Dia menjelaskan, kartu tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat salah satunya untuk mendapatkan pupuk subsidi, sehingga program pupuk bersubsidi dapat diterima petani kecil yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan.
“Kartu tani berisikan kuota sesuai dengan kebutuhan petani, jumlah dari kuota tersebut tergantung dari luas lahan yang di milik setiap petani, namun kartu tersebut tidak dapat di uangkan,” katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, kartu tani terebut belum banyak digunakan, diantaranya akibat kondisi sinyal khususnya di wilayah Cianjur selatan. Pasalnya sama dengan program BPNT, penggunannya harus discan dengan alat khusus.
“Selain itu juga ada kendala lainnya, tapi itu jadi kewenangan pihak perbankan yang ditunjuk dalam program tersebut. Kami sebatas pendataan dan distribusi kartu. Tapi tentu kami berharap penggunannya bisa segera optimal untuk membantu para petani,” kata dia.(bay/red)