Tanaman Padi Puso, Petani Rugi Rp 69,8 Miliar

Tanaman Padi Puso, Petani Rugi Rp 69,8 Miliar
ILUSTRASI
0 Komentar

CIANJUR – Meski sebagian wilayah telah diguyur hujan, kekeringan yang melanda Kabupaten Cianjur telah mengakibatkan sedikitnya 4.001 hektare lahan pertanian terdampak. Bahkan 1.283 hektare tanaman padi mengalami puso atau gagal panen.
Data dari Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura (DP3H) Kabupaten Cianjur menyebut, dampak kekeringan yang terjadi pada musim kemarau ini melanda seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur. Kebanyakan yang merasakan dampaknya terjadi di wilayah Cianjur bagian selatan.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan DP3H Kabupaten Cianjur, Henny Iriani Winata mengungkapkan, berbagai upaya tengah dilakukan untuk menekan dampak akibat kekeringan yang terjadi, agar tanaman petani bisa terselamatkan. Selain melakukan pola tanam yang dianjurkan, jiga dilakukan dengan pemberian bantuan alat pertanian untuk pengairan lahan.
Meski demikian, dampak yang diakibatkan terjadinya musim kemarau tidak bisa dihindari. Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan yang didapat jumlah lahan yang terdampak kekeringan sudah mencapai 4.001 hektar. Terbagi dalam tiga kategori yakni ringan mencapai 931 hektare, sedang 947 hektar, berat 840 hektare dan puso 1.283 hektar.
“Untuk yang kategori ringan, sedang kemungkinan besar masih bisa terselamatkan jika segera mendapatkan pasokan air. Tapi yang kategori berat bisa jadi puso. Tapi kita tetap berupaya membantu petani agar tidak banyak mengalami kerugian,” paparnya.
Menurut Henny, berdasarkan hitungan jumlah produksi padi di lahan yang puso mencapai 14.557,42 ton. Jumlah tersebut diasumsikan jika dalam satu hektar lahan menghasilkan padi sebanyak 5,51 ton. “Jumlah produksi padi yang hilang memang cukup besar sebagai dampak dari kekeringan yang berakibat tanaman padi puso atau gagal panen,” katanya.
Besarnya lahan pertanian yang puso dipastikan juga merugikan para petani. Mereka terancam kehilangan penghasilan dalam satu musim jika masih terus terjadi kekeringan. Jika dihitung kerugian dari jumlah lahan yang puso dengan hasil produksi padi bisa mencapai miliaran rupiah.
“Kalau di hitung dengan nilai uang bisa mencapai Rp 69.875.616.000 (Enam Puluh Sembilan Miliar Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Enam Ratus Enam Belas Ribu Rupiah) jika diasumsikan harga padi per tonnya Rp 4.800.000,-. Jumlah yang stidak sedikit,” tegasnya.

0 Komentar