Seperti dalam fungsi pencegahan, Bawaslu menghadapi masalah pemilu yang serius, yakni Pemilu transaksional atau money politic dan unfair kontestasi yang. Untuk itu, Bawaslu melakukan upaya sinergi antar-berbagai pihak, baik dengan masyarakat dan peserta pemilu itu sendiri.
“Lalu dengan jajaran pemerintah kita bagaimana membangun netralitas Pemilu yang jujur, adil, dan fair,” ungkap Wasikin.
Sementara terkait dengan validasi pemilih, Bawaslu mengaku bahwa pihaknya melakukan rapat pleno hingga tiga kali. Menurut Wasikin, ini menandakan ada keseriusan pihak Bawaslu dalam mematangkan data pemilih, sehinga diharapkan tidak ada lagi data ganda atau data yang tidak memenuhi syarat.
“Kami bersama KPU mengawal, memverifikasi, memvalidasi seluruh aspek data pemilih yang ada di Jawa Barat. Walaupun proses panjang, tapi bagian dari upaya untuk menghadirkan kualitas data pemilih yang akurat dan valid,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengapresiasi penyelenggaraan Pemilu di Jabar yang lancar, damai, dan kondusif.
“Kami mengapresiasi pelaksaan Pemilu yang lancar, damai, kondusif walapaun tidak sedikit sahabat kita penyelenggara Pemilu yang gugur dalam tugasnya,” ucap Ineu.
Ineu pun mengaku bahawa pihaknya kini sedang mempersiapkan acara pelantikan anggota DPRD Jabar Terpilih 2019-2024. Rencananya acara pelantikan akan digelar 2 September 2019 di Gedung Merdeka Kota Bandung.
“Kami saat ini sedang tahapan persiapan dalam rangka pelantikan (anggota DPRD Jabar Terpilih 2019-2024). Insyaallah akan diselenggarakan di Gedung Merdeka Bandung,” tutupnya. (rls)