0u
“Dari 120 yang terpilih ada 45 orang petahana atau muka lama atau sekitar 37 persen anggota lama. Dan ada 75 anggota DPRD yang baru atau sekitar 63 persen anggota baru,” ujar Rifqi.
“Jadi, sekarang mayoritas anggota DPRD Jawa Barat adalah wajah baru, dan sekitar 19 persen anggota DPRD Jabar adalah perempuan,” tambahnya.
Rifqi pun berharap bersama para anggota DPRD Jabar Terpilih 2019-2024 bisa membangun demokrasi di Jawa Barat yang lebih baik.
“Selamat kepada calon terpilih untuk mengemban amanah dan menjalankan tugasnya untuk lima tahun yang akan datang,” kata Rifqi.
“Saya berharap kita semua dapat membangun Pemilu Jawa Barat yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Untuk itu, Rifqi memastikan bahwa tahapan Pemilu di Jawa Barat berjalan dengan baik dan lancar. Tingkat akurasi data juga diharapkan bisa meningkat di masa yang akan datang.
“Akurasi data pemilih di Jawa Barat sudah meningkat. Kita (Provinsi Jawa Barat) tidak termasuk sepuluh provinsi yang data pemilunya kurang valid,” ucap Rifqi.
Sementara terkait tingkat partisipasi Pemilu di Jawa Barat, kata Rifqi, ada di atas angka target nasional. Tingkat partisipasi baik Pilpres atau Pileg ada di angka 82 persen.
“Tingkat partisipasi kurang lebih 82 persen baik pilpres atau pileg dari target nasional 75 persen,” ucap Rifqi.
“Jadi, sekitar 27 juta dari 33 juta yang terdata sebagai pemilih yang tidak hadir ke TPS sekitar 7 juta. Dari 33 juta yang hadir 27 juta sangat luar biasa itu, (jumlah penduduk) satu negara kalau di benua Afrika atau Amerika itu,” lanjutnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar Wasikin Marzuki menilai, pelaksanaan Pemilu di Jawa Barat memiliki kekhasan tersendiri. Seperti dari data pemilih, Jabar sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak.
Pada Pemilu 2019, pemilih Jawa Barat dengan jumlah kurang lebih 33 juta orang telah memilih secara sekaligus presiden dan wakil presiden, 91 anggota DPR RI, 120 anggota DPRD provinsi, 1.285 anggota DPRD kab./kota, dan 4 anggota DPD RI. Jumlah peserta pemilu sebanyak 16 partai dan anggaran Pemilu secara nasional sekitar Rp24,8 triliun.
“Oleh karena itu, dalam proses mengawal Pemilu 2019 di Jawa Barat, kami melakukan beberapa hal dalam mengawal Pemilu yang berkualitas, berintegritas, dan demokratis,” ujar Wasikin.