CIANJUR – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko menyebutkan Jawa Barat menjadi daerah dengan prevalensi pengguna narkoba terbesar se-Indonesia, yakni berkisar di angka 3-5 persen.
“Prevalensi di angka itu sudah menjadi yang terbesar dibandingkan daerah lain di Indonesia. Bahkan, kebanyakan dari pengguna tersebut merupakan generasi muda,” ujar dia usai menghadiri Deklarasi Serentak 360 Desa dan Kelurahan Bersih Narkoba di Kabupaten Cianjur, Selasa (13/8).
Menurut dia, tingginya kerawanan penyebaran dan penyalahgunaan narkoba di Jawa Barat diakibatkan beberapa faktor, diantaranya jumlah penduduk yang terbanyak di Indonesia, keberadaan pelabuhan dan dermaga di beberapa daerah, dan faktor-faktor lainnya.
Jika tidak dilakukan upaya pencegahan, dikhawatirkan prevalansinya akan terus meningkat. Terlebih penyalahgunaan narkoba juga mengancam generasi muda yang diharapkan menjadi generasi penerus.
“Yang terpenting itu bagaimana menjaga generasi muda yang menjadi generasi produktif tidak menjadi pengguna narkoba jenis apapun,” kata dia.
Heru mengatakan, deklarasi desa dan kelurahan bersih narkoba menjadi salah satu upaya dalam menekan peredaran narkoba. Apalagi deklarasi yang digelar oleh ratusan desa dan kelurahan di Cianjur ini juga dihadiri oleh kepala daerah lain di Jawa Barat.
Dengan berbagai upaya tersebut, lanjut dia, diharapkan prevalensi pengguna narkoba di Jawa Barat bisa turun ke angka 2 persen atau berada di standar minimal yang berlaku secara internasional.
“Kalau Jawa Barat bisa ditekan, tentunya daerah lain di Indonesia pun akan juga bisa. Jadi Jabar ini percontohan dalam penanganan narkoba di tingkat nasional,” kata dia.(bay)