CIANJUR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendukung program pemerintah mengurangi penggunaan sampah plastik. Pada kegiatan pembagian daging kurban kepada masyarakat, Selasa (13/8), wadahnya diganti menggunakan besek terbuat dari anyaman bambu.
“Selain ingin berbagi dengan masyarakat, kami juga mendukung program pemerintah yang terus menekan penggunaan sampah plastik. Kami bagikan daging kurban menggunakan besek,” kata Ketua PWI Kabupaten Cianjur, Mokh Ikhsan, Selasa (13/8).
Pada Idul Adha 1440 Hijriah, PWI Kabupaten Cianjur menyembelih sebanyak 4 ekor domba. Dari hewan kurban itu diperoleh sebanyak 120 paket daging kurban.
“Selain kepada masyarakat di sekitar kantor PWI, dagingnya kami bagikan juga untuk pengurus dan anggota,” beber Ikhsan.
Ikhsan mengajak semua pengurus dan anggota termasuk kalangan jurnalis lainnya di Cianjur mulai menggelorakan semangat mengurangi penggunaan sampah plastik. Para jurnalis bisa mengedukasi masyarakat tak hanya dari tulisan yang dituangkan ke dalam berita saja, tapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kasihan bumi kita yang terlalu banyak beban akibat kerusakan lingkungan. Apalagi plastik yang proses penguraiannya bisa memakan waktu lebih dari 1.000 tahun. Ini momentum bagi pengurus dan anggota PWI Cianjur pada khususnya dan semua jurnalis pada umumnya, kita harus jadi agent of change. Kita harus mulai bisa menggerakan masyarakat agar mengurangi penggunaan sampah plastik,” tegas Ikhsan.
Plt Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, mengacungi jempol langkah PWI Cianjur yang membagikan daging kurban menggunakan besek terbuat dari anyaman bambu. Upaya itu tentu bisa menjadi bagian mendukung program pemerintah yang terus menekan penggunaan sampah plastik.
“Luar biasa. PWI Cianjur bisa melakukan hal itu. Ini patut ditiru yang lainnya,” terang Hilman usai bersilaturahmi ke PWI Cianjur, Selasa (13/8).
Hilman menuturkan kerusakan lingkungan saat ini satu di antaranya dipicu penggunaan sampah plastik di kalangan rumah tangga maupun pelaku usaha. Ia mencontohkan di aliran Sungai Citarum yang banyak ditemukan sampah plastik.
“Adanya program Citarum Harum tentu jadi sebuah progres agar kerusakan lingkungan, terutama di aliran sungai bisa diatasi. Selain menekan pembuangan limbah, di aliran Sungai Citarum juga terus berprogres menormalisasi agar kembali bersih seperti semula,” pungkasnya.(yis)