Bahaya, Pipa Pembuangan Gas Metan Tertimbun Sampah

Bahaya, Pipa Pembuangan Gas Metan Tertimbun Sampah
SAMPAH: Hanya beberapa pipa pembuangan gas metan yang masih nampak terpasang di TPAS Pasirsembung. Puluhan pipa tertimbun sampah dan sangat membahayakan. (FOTO: IKBAL SELAMET/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Pasirsembung yang sudah overload membuat 94 dari 100 saluran pipa pembuangan gas metan tertimbun gunungan sampah. Bahkan ketinggian gunung sampah sudah lebih dari 20 meter.
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Setiawan, mengatakan, pemasangan saluran pipa pembuangan gas metan tersebut dilakukan beberapa tahun lalu dan belum ada lagi pembaruan. Dari 100 saluran yang dipasang, hanya tinggal enam pipa yang masih terlihat di permukaan.
“Sebanyak 94 pipa lainnya sudah banyak yan tertutup gunungan sampah,” kata dia, Rabu (7/8).
Menurutnya, panjang saluran pipa dari dasar hingga permukaan mencapai 12 meter. Namun gunungan sampah yang sudah lebih dari 20 meter membuat banyak saluran sudah tertimbun.
Padahal, ungkap dia, seharusnya batas maksimal ketinggian gunung sampah hanya 15 meter. Tetapi belum adanya TPAS baru, membuat sampah di Cianjur tetap dibuang ke TPAS Pasirsembung walaupun sudah overload.
“Dalam sehari ada lebih kurang 6.000 kilogram sampah yang masuk ke TPAS Pasirsembung. Luas area TPAS yang mencapai 6,1 hektar pun sudah seluruhnya digunakan. Adapun rencana pembuatan TPAS baru di Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon masih belum pasti kapan bisa digunakan,” tuturnya.
Wawan mengakui, jika gas metan terus menumpuk di dalam gunungan sampah akan menimbulkan permasalahan, mulai dari ledakan kecil hingga kebakaran, terlebih di musim kemarau ini.
Oleh karena itu, pihaknya mengupayakan pengikisan gunungan sampah agar tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk menyetabilkan suhu di area TPAS, petugas secara rutin melakukan penyirapan menggunakan alat yang ada.
“Kalau terlalu lama menumpuk di bawah gas metan ini memang berbahaya, apalagi kalau ada limbah B3-nya, tapi kan sekarang limbah tersebut sudah tidak masuk ke TPA. Meski begitu tetap saja harus diwaspadai. Makanya kami coba ratakan bagian atas yang sampahnya sudah tinggi ke bagian yang masih datar, supaya pipa yang ada bisa kembali berfungsi,” pungkasnya.(bay/sri)

0 Komentar