Upaya Jabar Tingkatkan Popularitas Teh Indonesia di Dunia

Upaya Jabar Tingkatkan Popularitas Teh Indonesia di Dunia
FESTIVAL TEH: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka West Java Bandung Tea Festival (WJBTF) 2019 di Gedung Sate, Jumat (2/8).
0 Komentar

Dari beberapa negara seperti Inggris, Jerman, Ukraina, hingga Polandia, volume ekspor teh Indonesia terbanyak ditujukan ke Rusia dengan total 11.445 ton. Selain ke Eropa, teh Indonesia juga diekspor ke Malaysia dan Uni Emirat Arab.

Indonesia sendiri menjadi negara penghasil teh ketujuh di dunia. Terdapat enam jenis teh Indonesia yang paling mendunia yakni teh melati, teh hitam, teh kayu aro, teh putih, teh oolong, dan teh hijau.

Berikutnya, perlu beberapa inovasi untuk meningkatkan popularitas teh Indonesia –yang mayoritas asal Jabar– di level dunia. Selain membekali petani teh dengan wawasan, Dody mengatakan perlu adanya upaya agar petani tak hanya memetik, tapi ikut mengolah teh. Festival teh pun salah satu cara untuk meningkatkan popularitas olahan teh.

Baca Juga:Suasana Haru Warnai Rapat Paripurna DPRD Cianjur, Anggota Dewan MenangisBeberapa Rumah di Cianjur Rusak Akibat Gempa Banten

“Ada upaya-upanya dari pihak Dinas Perkebunan terutama pihak pengelola bahwa si petani itu tidak hanya menghasilkan teh segar, dipetik terus jual, tapi ada pengolahan. Nilai jual terbesar itu di  pengolahan,” tutur Dody.

“Jadi, tidak hanya menyeduh teh terus menghasilkan air minum teh. Ini salah satu upaya kita menghasilkan pengetahuan dari para petani, ini loh, nilai jual yang lebih besar ketimbang menjual segar,” tambahnya.

Dinas Perkebunan, yang berkaitan langsung dengan petani, bertugas membina, meningkatkan pengetahuan, juga memfasilitasi para petani teh di Jabar untuk menambah nilai jual. “Misalnya, si petani menghasilkan teh putih, teh hijau. Dengan sentuhan sedikit saja memberikan keuntungan kepada petani,” kata Dody.

Terakhir, Jabar pun berusaha menyesuaikan keinginan pasar dunia, misalnya menyesuaikan kebiasaan orang Inggris yang suka meminum campuran teh dan susu. “Dengan era digital, kami ajarkan (petani) dengan digitalisasi, ajarkan mereka membuka pasar di luar negeri. Nanti bisa dapat informasi pasar mana yang sesuai dengan (teh) kita,” tutup Dody.(rls)

Laman:

1 2
0 Komentar