CIANJUR – RH (25), sopir angkutan umum yang merupakan tersangka tunggal kasus pembunuh Amelia Ulfah Supandi (22) ternyata sempat berbincang dengan rekannya sesama sopir bahwa telah terjadi pembunuhan yang terhadap seorang alumni D3 IPB, beberapa hari sebelum penangkapan.
Pelaku yang sejak awal berprofesi sebagai sopir angkutan umum jurusan Cianjur-Bogor ini biasanya datang ke agen gas elpiji pada hari Kamis, atau hari lainnya tergantung ada perintah dari pemilik pangkalan dimana dia bekerja.
Pada saat itu, dia membaca berita di surat kabar lokal Cianjur, karena kebetulan agen tempatnya mengambil kuota elpiji 3 kilogram ke pangkalannya memang berlangganan koran harian umum lokal.
“Kalau tidak salah sekitar tiga atau empat hari lalu dia datang untuk ambil elpiji 3 kilogram ke sini. Karena kan dia kanvaser di salah satu pangkalan yang ambil DO-nya di agen sini. Tapi dia bukan sopir sini, bukan pekerja di agen elpiji Anugrah Ditamas. Saat itu dia baca koran dan sempat ngobrol tentang kejadian pembunuhan itu,” ujar Dedi Sugianto (34), salah seorang pegawai agen elpiji di Jalan Pramuka, Sabtu (3/8).
Dalam perbincangan dengan para sopir kanvaser lainnya, tersangka yang baru lebih kurang sebulan menjadi kanvaser di salah satu pangkalan itu menyebutkan jika kejadian pembunuhan tersebut teramat sadis. Bahkan dia menyampaikan kemungkinan jika Amel dibunuh oleh sopir angkutan jurusan Sukabumi.
“Dia bilang sadis ini pembunuhan, sepertinya diperkosa juga kemudian mayatnya dibuang. Dari raut wajah terlihat santai, seperti dia bukan pelakunya. Tapi memang tampak sedikit resah, dari posisi duduknya ketika di warung yang berpindah-pindah. Memang berbincang tapi seperti memikirkan hal lain,” ungkap dia.
Ternyata, pada Jumat pagi RH yang dikenal mudah berbaur dengan para sopir kanvaser lainnya itu ditangkap di Jalan Veteran sekitar pukul 08.00 WIB, dan merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan Amelia.
“Kaget juga, dia yang membuka pembicaraan terkait pembunuhan tapi dia sendiri yang ternyata tersangkanya,” kata dia.
Dia mengaku tidak begitu mengenal sosok RH, namun sebelum menjadi kanvaser di pangkalan tempatnya bekerja, RH merupakan sopir angkutan Cianjur-Bogor dan sempat menjadi sopir bagi adik dari pemilik pangkalan.