CIANJUR – Sekitar sembilan unit rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan akibat gempa yang bersumber di Sumur-Banten, Jumat (3/8) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gempa bumi bermagnitudo 6,9, yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah.
Warga di Kabupaten Lampung Selatan merasakan gempa 1 – 5 detik. Mereka juga panik namun tetap waspada. Sedangkan warga Sukabumi, mereka merasakan getaran lebih lama yaitu 15 – 20 detik.
Kabupaten Cianjur juga merasakan getaran gempa cukup lama, yakni sekitar 20 detik. Durasi pendek dirasakan warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dengan waktu 5 – 7 detik, sedangkan Kota Bogor 15 – 25 detik.
Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB menyebutkan gempa tersebut mengakibatkan 5 unit rumah rusak berat di Desa Neglasari dan 1 unit di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
BPBD Kabupaten Cianjur menyebutkan, selain di Kecamatan Agrabinta, dampak dari bencana gempa juga terjadi di Desa Mekarmulya Kecamatan Pasirkuda dan Desa Cibadak Kecamatan Cibeber.
“Ada beberapa rumah di dua kecamatan itu juga mengalami kerusakan berat dan ringan. Petugas sedang cek ke lokasi untuk melakukan penanganan tanggap darurat karena kan ada retakan pada bagian rumah. Jangan sampai retakan itu bertambah parah dan menimbulkan korban apabila terjadi lagi gempa,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (3/8).
Menurutnya, petugas dari BPBD masih menginventarisir informasi dari setiap kecamatan di Cianjur, pasalnya dimungkinkan ada daerah lain yang juga terkena dampak dari gempa. Terlebih dengan adanya gempa susulan pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.22 WIB, dengan kekuatan 4,4 SR.
“Kami juga imbau warga untuk terus waspada, terutama untuk penduduk di pesisir pantai selatan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Cibadak, Elan Suherlan mengatakan, dua unit rumah yang terdampak bencana berada di Pasirkaso RT 03/RW 04. Saat ini pemilik rumah sudah mengungsi ke sanak saudaranya. Sebab tembok rumah warga tersebut jebol dan menimpa rumah semi permanen di sampingnya.
“Total jadi dua rumah, yang satu memang jebol karena getaran gempa, sedangkan yang satu lagi tertimpa dinding dari rumah yang jebol. Sejak malam pun sudah diimbau untuk mengungsi sementara ke rumah saudaranya,” kata dia.