“Jadi bukan erupsi yang memicu pergerakan lempengan, namun sebaliknya. Itupun harus dengan kekuatan gempa yang berskala besar,” kata dia.
Menurutnya, gempa dengan skala besar pun belum tentu mengakibatkan erupsi gunung berapi, sepertihalnya gempa di Aceh pada 2004 lalu gempa dengan sekala sekitar 9 skala richter pun tidak membuat gunung ebrapi di wilayah tersebut aktif.
“Sedangkan gempa di Yogyakarta beberapa tahun lalu, walaupun lebih kecil dari Aceh tapi mengakibatkan Gunung Merapi di sana erupsi,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Suparyono, warga di jalur patahan Cimandiri dan Sasar Lembang, termasuk Kabupaten Cianjur tidak perlu khawatir akan terjadi gempa bumi akibat pergeseran patahan dengan erupsinya Gunung Tangkuban Parahu.
Warga pun diharapkan tidak mudah terpengaruh jika nanti menyebar informasi yang dapat menimbulkan keresahan dengan potensi-potensi yang ada. Apalagi gempa belum bisa diperkirakan kapan akan terjadi.
“Kembali lagi saya tegaskan, kalau erupsi tidak akan memicu pergeseran patahan, jadi warga diharap tetap tenang. Untuk erupsi sendiri kami terus melakukan pemantauan melalui tim,”kata dia.(yis/bay/red)