CIANJUR – Kepala Bidang PTN Wilayah Cianjur 1 Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP), Diah Qurani memastikan bahwa kondisi Gunung Gede-Pangrango hingga saat ini masih aman meskipun ada gerakan di dalamnya.
“Sebenarnya Gunung Gede-Pangrango itu cukup aktif, dan memang sempat ada gerakan tapi tidak berpotensi membahayakan dan kalau diibaratkan manusia itu hanya batuk-batuk biasa aja,” katanya, saat dihubungi melalui telepon selulernya, belum lama ini.
Meskipun demikian, lanjut Diah, sebaiknya harus berdasarkan dari petugas vulkanologi, karena semuanya harus berdasarkan data-data yang konkrit. “Sebenarnya saya bukan narasumber yang falid kalau untuk keterangan gunung merapi,” kata Diah.
Diah mengatakan, jika dirinya sebagai Kabid PTN Wilayah Cianjur 1 Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, hanya ingin memberikan imbauan kepada warga Cianjur, dan para pendaki khususnya bahwa saat ini adalah musim kemarau dengan begitu harus menjaga tidak membuat perapian di sekitaran TNGGP karena dikhawatirkan akan terjadi kebakaran.
“Jadi bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran kaki TNGGP lebih berhati-hati dan tidak membuat perapian. Selain itu juga bagi para pendaki tidak membuang puntung rokok sembarangan, karena kalau sudah terjadi kebakaran akan membahayakan bagi kita semua,” terangnya.
Dikatakan Diah, pada beberapa hari kebelakang dirinya telah melakukan patroli ke wilayah Resort Sarongge, dan ditemukan bekas atau sisa-sisa perapian untuk membersihakan lahan yang mungkin akan dijadikan sebuah perkebunan.
“Saya sudah berupaya melakukan pemanggilan ke warga dan akan diberikan arahan karena perbuatannya sangat membahayakan,” ujarnya.
Adapun kaitan dengan erupsi, Diah mengaku baru akan menghubungi pihak vulkanologi untuk mendapatkan informasi terbarunya. “Mohon maaf, untuk masalah erupsi kita akan mencoba menghubungi dulu ke bagian vulkanologi. Dan insyallah nanti hari Senin akan kita upayakan,” pungkasnya.
Di sisi lain, pascaerupsi Gunung Tangkuban Perahu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur terus memantau kecamatan yang berbatasan dengan Bandung, untuk memastikan dampak abu vulkanik pasca erupsi Gunung Tangkuban Perahu.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan, erupsi yang menimbulkan kepulan asap dan debu hingga ketinggian 200 meter berpotensi menyebar ke wilayah terdekat, tidak terkecuali hingga Kabupaten Cianjur.