PERJALANAN Cianjur –Bandung yang biasanya ditempuh satu jam bisa menjadi hanya setengan jam saja kalau jalan tol ciranjang –Padalarang selesai. Kementerian Badan Pekerjaan Umum Badan Pengatur Jalan Tol telah bertemu dengan Plt Bupati Cianjur untuk membahas berbagai persiapan.
Dalam pembahasan tersebut akan segera keluar penetapan lokasi dan direncanakan pembangunannya tahun ini. Sebagai masyarakat Cianjur, tentu beharap agar pembangunan jalan tol tersebut tidak hanya bermanfaat hanya sekedar meperpendek jarak waktu tempuh Cianjur –Bandung, serta para investor kelas kakap yang terlibat di dalamnya, tetapi tentu harus bermanfaat bagi masyarakat sekitar secara ekonomi maupun secara lingkungan hidup.
Pada hakekatnya Pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah & peningkatan ekonomi, Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang serta meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan, bahkan bisa dikatakan bahwa Pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan atau jalan tol dalam sebuah negara bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui sejauh mana kemajuan perekonomian sebuah negara, baik secara makro maupun secara mikro.
Selain itu, industri jalan tol bisa juga dijadikan sebagai bukti dan kesiapan sebuah negara dalam menyongsong sebuah peradaban yang serba mudah dan serba cepat dalam setiap melakukanaktivitas. Tetapi juga Secara umum, banyak kritik terhadap pembangunan jalan Tol tersebut : Pertama, banyak dikatakan, pembangunan jalan tol tidak mendidik masyarakat mengenai paradigma kebijakan transportasi yang benar. Pasalnya, jalan tol hanya bisa dipergunakan oleh pengguna kendaraan pribadi. Sehingga, kehadiran jalan tol hanya memberikan insentif bagi pengguna kendaraan pribadi atau operator transportasi yang bersifat privat.
Padahal yang mestinya dibangun pemerintah adalah sarana transportasi publik berbasis rel, bukannya jalan tol. Kedua, bahwa pembangunan tol justru membuat kesenjangan antra warga. Jalan tol itu tidak mempersatukan justru membelah keakraban warga sekitar, misalnya dengan adanya jalan tol satu desa terbelah menjadi dua, keakraban antara warga menjadi berkurang.
Ketiga , bahwa keberadaan jalan tol justru merugikan masyarakat yang berjualan di pinggir jalan sehingga tidak meningkatkan perekonomian masyarakat. Warung- warung makan dan tempat oleh-oleh di sepanjang jalan yang sering kita singgahi akan mati pelan-pelan, Artinya para pengusaha daerah yang mengalami penurunan pendapatan bahkan kebangkrutan. Keempat, .