Setelah itu, pejabat RW pun melaporkan penemuan tas itu ke pihak kepolisian. Pada Rabu malamnya, beberapa orang petugas kepolisian pun datang dan memeriksa barang-barang di dalam tas.
Menurutnya, setelah dibuka dan dikeluarkan barang-barangnya, di dalam tas itu ditemukan kaos, pakaian dalam, sandal, dan highheel.
Sedangkan pada kotak sepatu ditemukan sepatu kets berwana putih.
“Sewaktu diperiksa satu per satu, terlihat ada bekas darah di pakaian dalam, kaos, dan sepatu itu. Polisi juga menyebutkan kemungkinan ini milik korban, dan memang sejak beberapa hari lalu barang tersebut dicari pihak kepolisian sebagai barang bukti,” kata dia.
Nanah menambahkan, barang-barang tersebut kemungkinan sengaja disimpan oleh pelaku di selokan tersebut. “Ini sepertinya sengaja di simpan langsung pelaku, tidak dilemparkan. Karena posisinya rapi, kalau dilempar kan pasti acak-acakan barangnya,” kata dia.
Di sisi lain, Solihin (60), pemilik warung yang berada tepat di depan lokasi penemuan tas tersebut, mengaku tidak melihat ada kendaraan umum terutama elf jurusan Cianjur-Bogor selama waktu warung buka.
Kondisi jalan yang ramai pun membuat dia tidak mendengar ada kendaraan yang berhenti di depan warungnya dan menyimpan barang tersebut.
“Saya buka sampai selepas Isya, kalau bukanya pagi-pagi. Mungkin disimpan oleh pelakunya itu tengah malam atau dini hari, jadi saya juga tidak tahu dan tidak melihat ada yang mencurigakan. Tahunya tetangga saya itu bilang menemukan tas dan sepatu di selokan di depan warung saya,” kata dia.(bay/red)