BANDUNG – Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa memimpin rapat terkait pembangunan Kereta Api Perkotaan Trase Tegalluar-Stasiun Bandung dan reaktivasi empat jalur kerata api Jawa Barat di Ruang Rapat Ciremai Gedung Sate, Senin (22/7).
Dalam rapat tersebut, Iwa mengatakan kereta api Tegalluar-Bandung akan melayani empat stasiun yakni Stasiun Tegalluar, Stasiun Laswi, Stasiun Aljabbar dan Stasiun Bandung dengan jarak tempuh total sejauh 16,2 km.
Terdiri dari empat rangkaian, kapasitas angkut per hari bisa mencapai 16 ribu penumpang dari dua arah. Nantinya, jalur tersebut terkoneksi dengan jalur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan Stasiun Tegalluar sebagai stasiun transitnya.
“Berkecepatan operasional 70 km/jam (Bandung-Cimekar) dan 55 km/jam (Cimekar-Tegalluar), sehingga rata-rata kecepatan 65 km/jam. Waktu tempuhnya 27 menit dan waktu naik turunya penumpang 5 menit, rencana investasi totalnya Rp 3,96 triliun,” kata Iwa.
Iwa mengatakan rapat teknis, khususnya dengan Jasa Marga, akan dilakukan lebih lanjut untuk sinkronisasi masterplan jalan tol dalam kota maupun jalan tol jaringan Bandung Raya.
Namun, lanjut Iwa, ada beberapa hal yang menjadi catatan, di antaranya taraf banding dengan KCIC, kajian fly over atau underpass di persimpangan jalan raya, hingga penambahan implan semen di Stasiun Laswi dan Aljabbar.
“Harapan kami untuk Tegalluar-Stasiun Bandung itu bisa selesai di bulan Mei 2021, artinya selesai satu bulan sebelum selesainya kereta api cepat di bulan Juni 2021,” ujar Iwa.
Adapun terkait reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Cikajang, Tahap I meliputi rute Cibatu-Garut sepanjang 19,3 km. Mapping dan sosialisasi rute ini telah dilakukan pada Agustus 2018 dengan total investasi sebesar Rp 469,13 miliar.
Proses penertiban lahan 911 kepala keluarga (KK) pun telah rampung 100 persen, sementara tambahan delapan KK masih dalam proses. Pembangunan stasiun serta Masjid Cibatu dan Garut memasuki proses lelang untuk desain dan pembangunan.
Reaktivasi Cibatu-Garut yang pendanaannya masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) investasi pengembangan PT KAI tahun 2019 ini ditargetkan selesai di akhir tahun.
“Dan Tahap II-nya Garut-Cikajang sepanjang 28,2 km yang akan mulai dibangun sekitar 2020-2021. Total investasinya sekitar Rp 600-an miliar,” tutur Iwa.