Di sisi lain, Endang menjelaskan, putrinya tersebut merupakan siswi berprestasi sejak Sekolah menengah di MAN Cianjur. Peringkat di kelas sudah pasti diraih setiap tahunnya, bahkan tidak sedikit piagam penghargaan yang didapat.
Hal itu pula yang membuat Amel masuk IPB tanpa testing atau melalui jalur undangan. Dia pun lulus D3 IPB dengan lancar.
“Dia ambil jurusan pertanian, tapi lebih ke teknologi industri benih (TIB). Itu sudah jadi pilihannya sejak kelas 3 di MAN Cianjur,” kata dia.
Menurutnya, Amel berencana melanjutkan S1 nya dengan jurusan yang sama di Universitas Juanda. Pasalnya untuk jurusan tersebut di IPB hanya sampai S3.
“Kemarin ke Bogor itu untuk daftar ke Universitas Juanda. Sambil nunggu pendaftaran, dia bekerja di Pou Yuen (Idustri sepatu terbesar di Cianjur, red). Tapi ternyata setelah berangkat ke bogor, dia ditemukan meninggal dunia di Sukabumi,” kata dia.
Dia menambahkan, jenazah Amel sudah dimakamkan di pemakaman umum di Kampung Tugu, tidak jauh dari rumahnya pada Rabu (23/7) pagi pukul 08.00 Wib. “Saat pemakaman tadi juga datang teman dan gurunya selama di sekolah. Mungkin karena dia dikenal dengan prestasi sehingga banyak yang melayad ke rumah dan ikut dalam pemakaman,” ungkapnya. (bay/red)