CIANJUR – Setelah ramainya pemberitaan terkait ratusan pelajar SMP PGRI 2 Cibeber belajar ngampar di lantai, ternyata mendapat perhatian serius dari Pemkab Cianjur. Hal itu terbukti dengan datangnya sejumlah bantuan bangku ke sekolah yang masih numpang itu.
Komite SMP PGRI 2 Elan Hermawan mengatakan, sebelumnya siswa melakukan belajar mengajar hanya beralaskan lantai, namun setelah ramai dipublikasi dari beberapa media lokal di Cianjur keesokan harinya langsung datang bantuan berupa bangku.
“Mantap setelah ada pemberitaan tak lama kemudian langsung ada kursi-kursi datang,” kata Elan kepada Cianjur Ekspres, Selasa (23/7).
Elan mengatakan, selaku Komite SMP PGRI 2 Cibeber merasa heran. Kenapa harus ada pemberitaan terlebih dahulu baru direspon. Menurutnya pihaknya tidak pernah mempermasalahkan sekolahnya. Akan tetapi bagaimana nasib siswa kedepannya.
“Saya berharap jangan sampai sekolah ini dijadikan lahan bisnis,” terang Elan.
Elan mengatakan, yang diharapkan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur ini segera mengeluarkan ijin operasional (IO).
“Jadi kita minta hanya satu, yaitu ijin operasional, karena kalau kelengkapan administrasi lainnya dari jauh-jauh hari sudah dilengkapi,” katanya.
Menurutnya, para orang tua siswa SMP PGRI 2 Cibeber ini sangat mendukung dengan keberadaan sekolah tersebut.
“Kalau ditanya setuju tidak setuju, yang pasti semua orang tua murid sangat mengharapkan keberadaan sekolah,” ujarnya.
Plt Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Cianjur Sukirman mengaku, baru akan komunikasi dengan pihak Yayasan PGRI. Selain itu juga akan mempertanyakan kondisi dilapangan seperti apa?.
“Akan kita komunikasikan terlebih dahulu bersama Yayasan PGRI, saat ini saya lagi ada di Bandung bersama pak Kadisdik. Adapun kaitannya dengan IO akan kita usulkan untuk penerbitan dan harus ditelusuri terlebih dahulu,” tandasnya. (yis/sri)