BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan Pengarahan kepada peserta Jabar Innovation Fellowship (JIF) di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (17/7).
JIF adalah program magang yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk memberikan ruang bagi generasi muda berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Nantinya, generasi muda akan terlibat dalam pengembangan dan penyelenggaraan program-program strategis Jawa Barat.
“Gagasan yang relevan dibutuhkan saat ini. JIF jadi salah satu upaya menjadikan Jawa Barat wajah dari Indonesia, jadi yang terdepan,” ucap pria yang akrab disapa Emil itu.
Menurut Emil, saat ini, Pemprov Jawa Barat berkomitmen menerapkan Birokrasi 3.0 atau birokrasi dinamis yang responsif, adaptif, inovatif, terbuka, dan profesional dalam melayani warga Jawa Barat.
Sedangkan, JIF sendiri merupakan salah satu contoh penerapan teori pentahelix (unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media). Yang mana pihak lain di luar pemerintah dapat berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat.
“Untuk itu, Pemprov Jabar menawarkan kesempatan magang bagi mahasiswa dan profesional muda untuk berkontribusi bagi Jawa Barat,” ucapnya.
“Mari lebih kompetitif, mari kita solutif, mari berinovasi, mari berkaselerasi,” lanjutnya.
Selain itu, Emil mengatakan bahwa tujuan digelarnya JIF adalah untuk mencari aspiran muda yang memiliki gagasan untuk membangun bangsa. Selama JIF, peserta dapat mempelajari ilmu kepemimpinan dengan mengikuti kegiatan rapat-rapat kedinasan.
Emil juga berharap JIF bisa menjadi tempat pendidikan terbaik untuk mempersiapkan dan mengasah generasi muda menjadi inovator yang kompeten dan profesional pada masa mendatang. “Jadilah inisiator, jadilah akselerator,” katanya.
JIF dibagi menjadi 16 Sub Bidang sesuai dengan kebutuhan dari Pemdaprov Jawa Barat. Kemudian, sebanyak 30 peserta terpilih akan ditugaskan di Sub Bidang tersebut selama periode fellowship pada 1 Juli-1 November 2019.(rls)