CIANJUR – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Sukaluyu mendapat laporan adanya enam orang positif terkena DBD di Kampung Babakanjati Desa Sukaluyu Kecamatan Sukaluyu, belum lama ini.
Kepala Puskesmas Sukaluyu, Dr Nurul Hadi, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari ketua RW adanya warga kampung tersebut yang terserang DBD dan sudah dirawat di RSUD Cianjur. “Kami langsung mengecek ke lokasi dan melakukan penyuluhan. Namun kami tidak menemukan warga lain yang terserang hanya enam orang,” kata dia kepada wartawan, Kamis (18/7).
Dia menjelaskan, untuk saat ini hanya dilakukan sosialisasi dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak langsung melakukan fogging. Karena hal itu bukan cara efektif penangan langsung.
Nurul mengungkapkan, puskesmas hingga saat ini belum menangani adanya pasien yang terjangkit DBD dan dirawat di Puskesmas, namun sebatas mendapat laporan.
“Awalnya kami heran, di puskesmas tidak ada tapi langsung ke RSUD. Ternyata ada mantri yang notabanenya bukan pekerja dari puskesmas, sehingga kami memberikan imbauan agar pemeriksaan dilakukan ke puskesmas,”kata dia.
Dia menambahkan, pihak puskesmas sejak awal sudah mengantisipasi terhadap penyebaran penyakit DBD. Namun tidak disangka masih ada kampung yang belum sepenuhnya memiliki kesadaran.
“Kami selalu antisipasi, tapi hal ini di luar dari perkiraan sehingga kami akan terus melakukan sosialisasi pencegahan. Selain itu kami juga akan melakukan pemanggilan terhadap mantri liar,”katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakan, DBD cukup rentan di peralihan musim, baik dari kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya. “Tapi yang paling rentan itu saat peralihan dari kemarau ke musim hujan,” kata dia saat dihubungi melalui teleon seluler.
Menurutnya, untuk mencegah DBD, Dinkes Cianjur sudah mengaluarkan surat edaran dan imbauan ke setiap puskesmas. Nantinya petuags dari puskesmas yang akan bergerak untuk meneruskan imbauan tersebut pada warga di wilayahnya.
“Terpenting ialah pencegahan, dengan melakukan pola hidup sehat dan menjalankan gerakan 3M yakni menutup, menguras, dan mengubur objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk,” tuturnya.(bay/red)