WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan Tata Kelola Pemerintahan Desa Angkatan IV, V dan VI Tahun 2019 bagi Kepala Desa se-Jawa Barat di Aula Kantor BPSDM Provinsi Jawa Barat, Kota Cimahi, Senin (1/7).
Menurut Uu, kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat terhadap perkembangan desa. Sebab, kata dia, bentuk perhatian Pemdaprov Jawa Barat tidak selalu berupa bantuan keuangan, tetapi juga membekali ilmu.
“Para kepala desa hadir disini dalam rangka kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
Uu juga menjelaskan Desa Juara yang digagas oleh Pemdaprov Jawa Barat. Desa Juara sendiri adalah desa yang berdaya saing. Artinya, desa memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya, serta mengetahui potensi alam dan budayanya. Terpenting, kata dia, desa bisa menjadi tempat yang nyaman bagi warganya.
Guna mewujudkan desa juara, Kepala Desa harus menjalankan tiga peran wajib. Pertama adalah menjaga kondusivitas. Kemudian, Kepala Desa mesti terlibat dalam pembangunan. Terakhir, Kepala Desa harus mampu meningkatkan kesejahteraan warganya dengan inovasi.
“Desa Juara, kepala desa mampu membangun, menjaga kondusivitas, mampu menjamin kesejahteraan warganya dengan inovasi,” ucapnya.
Selain itu, Uu pun menyatakan bahwa kebijaksaan adalah kunci keberhasilan Kepala Desa. Kebijaksanaan amat diperlukan saat membuat keputusan. Semua hal, kata dia, harus diputuskan dari berbagai sudut pandang dan dengan teori yang tepat.
Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan adalah salah satu cara untuk membekali Kepala Desa se-Jawa Barat bahwa mereka bukan hanya sebagai seorang pejabat, tapi juga pemimpin. Sebab Kepala Desa mesti menjadi panutan bagi warganya.
“Perhatikan norma dan normatif, tinggalkan ego pribadi, visi misi pribadi belakangan, visi misi untuk masyarakat dikedepankan, sebab kita adalah pemerintah,” katanya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat, Muhammad Solihin, menjelaskan bahwa kegiatan Diklat yang dilaksanakan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Kepala Desa dalam menjalankan pembangunan di daerahnya.
Beberapa materi yang jadi bekal bagi para kepala desa di antaranya terkait tanggung jawab, kemajuan teknologi, kepemimpinan, dan kemampuan membuat inovasi untuk menyejahterakan masyarakat desa.