Pelaku Usaha Pariwisata Desak Pemerintah Wujudkan Jalur Puncak II

Pelaku Usaha Pariwisata Desak Pemerintah Wujudkan Jalur Puncak II
Ilustrasi Arus Lalulintas di wilayah Cipanas, Kabupaten Cianjur
0 Komentar

Akibatnya puluhan ribu pendatang yang didominasi warga keturunan dari berbagai daerah di Jabodetabek yang setiap akhir pekan atau hari biasa berkunjung ke wilayah tersebut, semakin menghilang dan jumlahnya hanya beberapa ratus orang saja dalam setiap akhir pekan atau libur panjang.
“Ini harapan kami atau lebih tepat disebut mimpi yang akan kembali menjadi kenyataan dengan ucapan Jokowi saat meresmikan Taman Alun-alun Cianjur, akan membuka jalan tol dan Puncak II guna memudahkan pendatang untuk berlibur ke Cianjur yang dikenal sebagai wilayah rawan macet,” kata dia.
Tidak adanya jalur alternatif yang memudahkan pendatang untuk sampai tepat waktu di kawasan Puncak-Cianjur, akibat macet total yang selalu terjadi mulai dari keluar Tol Ciawi tepatnya dari Pertigaan Gadog-Ciawi, berdampak tidak dikenal dan majunya sejumlah tempat wisata baru di kawasan Puncak hingga Cianjur seperti Situs Gunung Kasur dan beberapa air terjun alami di bawah kaki Gunung Gede-Pangrango serta wisata alam bernuansa pedesaan Kampoeng Irigasi.
Meskipun lokasi yang dikelola telah dikenal secara luas melalui media sosial atau promosi mandiri yang dilakukan pemilik atau pihak pengekola di kawasan Puncak-Cipanas, masih terkendala dengan infrastruktur penunjang yang masih minim termasuk macet di jalur Puncak sebagai faktor utama calon pengujung memilih wilayah Bogor yang juga mulai mengembangkan wisata bernuansa alam pedesaaan atau destinasi wisata baru lainnya.
“Kampoeng Irigasi yang kami miliki sudah banyak dikenal sampai ke luar kota, namun angka kunjungan yang sebagian besar rombongan siswa sekolah terkendala dengan macetnya jalur untuk sampai tepat waktu. Sehingga calon pengunjung memoilih kota lain yang juga memgembangkan wisata serupa yang lebih dekat dan mudah dijangkau,” kata Pemilik desa wisata Kampoeng Irigasi di Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet, Abdul Hamid.
Jalur Puncak II merupakan solusi dari panjangnya antrian yang terjadi di jalur Puncak yang hanya sebatas beberapa belas kilometer sebelum memasuki kawasan Puncak-Cianjur, namun berdampak luas terhadap angka kunjungan dan sulitnya mengenalkan tempat wisata baru di kawasan yang sempat menjadi primadona pendatang dan wisatawan lokal maupun mancanegara karena terbentur waktu yang lama akibat terjebak kemacetan di Jalur Puncak.

0 Komentar