Aji Maraji dan Jaka Kamaludin, akan melakukan pendakian bersama 8 orang lainnya yang tak lain teman-teman satu kampungnya dari Desa Nagrak Kecamatan Cianjur.
“Selain ingin mencari sensasi, juga diharapkan bisa menambah wawasan tentang alam, terang Aji Maraji.
Di sisi lain, Humas Taman Nasional Gunung Gede, Ade Bagja, mengimbau agar pendaki berhati-hati dan memperhatikan cuaca ekstrem di ketinggian 2.700 meter.”Jadi embun pada ketinggian tersebut berubah menjadi kristal es, di pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kami sudah memberikan imbauan,” kata Ade, belum lama ini.
Menurutnya sampai saat ini belum ada laporan pendaki yang terkena hypotermia atau kedinginan dari beberapa titik pantau masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
“Belum ada laporan hypo dari petugas kami di lapangan,” ujar Ade.
Ia mengatakan, untuk memasuki puncak musim kemarau pada Agustus, pihak TNGGP akan menutup akses pendakian ke puncak. Menurutnya hal tersebut dilakukan selain untuk mengantisipasi puncak musim kemarau dan cuaca ekstrem.
“Yang jelas kami akan menutup akses pendakian pada puncak musim kemarau bulan Agustus nanti,” kata Ade Bagja.
Ia mengatakan, penutupan pada puncak musim kemarau tersebut akan dilakukan selama satu bulan penuh. Penutupan juga dilakukan untuk pemeliharaan dan pelestarian ekosistem yang biasanya tumbuh dan berkembang biak pada Agustus.(*)