CIANJUR – Pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, volume sampah mengalami peningkatan yang sangat drastis. Rata-rata sampah ditemukan adalah sisa makanan yang memang susah untuk dikendalikan, terkecuali sampah non organik seperti plastik, kaleng, kardus.
Berbeda dengan sampah non organik yang tidak bisa produktif, seperti kaca, kasur, batu batre, botol-botol kaca bekas minuman dan sejenisnya. Sedangkan untuk sampah organik (basah) seperti, sisa sayuran, nasi, dan sisa-sisa makanan dari rumahan sulit dikendalikan dan sifatnya cepat busuk.
Demikian diungkapkan Koordinator Rumah Singgah Sampah Cipanas Dede Ikhsan saat ditemui Cianjur Ekspres, Senin (10/6). Menurut Dede, armada pengangkut sampah yang saat ini hanya 3 unit saja untuk penarikan sampah di wilayah Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cipanas dengan batasan, dari Jalan Protokol Desa Ciherang Kecamatan Pacet, hingga Jalan Protokol Desa Ciloto Kecamatan Cipanasdirasakan kurang maksiman
Menurutnya sampah setiap harinya terus bertambah, karena populasi ataupun kaum urban yang datang ke Cipanas dan Pacet semakin bertambah sehingga tumpukan sampah pun semakin meningkat.
Kondisi saat ini khususnya pasca lebaran banyak sampah berceceran disepanjang Jalan Protokol Cipanas dan Pacet. Menurutnya hal tersebut kurangnya SDM yang dimiliki warga akan membuang sampah pada tempatnya, terlebih kaum urban yang datang ke Cipanas.
“Tradisi seperti ini memang dari tahun ke tahun selalu menjadi perhatian bagi kami tim Rumah Singgah Sampah Cipanas,” kata Dede Iksan.
Dede mengatakan, saat ini pihaknya sangat kesulitan dibagian armada pengankutan sampah. Karena sudah beberapa tahun berjalan truk pengangkut sampah ini tidak juga ada penambahan akan tetapi tanggungjawab kebersihan dilapangan pihaknya benar-benar harus menuntaskan sampah dijalan agar tidak berserakan.
“Mudah-mudahan saja, dengan melalui pemberitaan ini, didengar langsung oleh pemerintah atau pimpinan agar segara ada penambahan armada,” tandasnya.(yis/sri)