CIANJUR – Warga Cianjur tetap menggelar pawai bedug di wilayah perkotaan, padahal Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah mengeluarkan surat edaran untuk tidak menggelar aktivitas tersebut dan diimbau untuk memusatkan kegiatan keagamaan di masjid-masjid.
Berdasarkan pantauan, terlihat kendaraan pickup dan truk yang membawa warga serta beduk, hilir mudik di ruas jalan protokol. Bahkan tidak sedikit dari penumpangnya yang duduk di pinggiran bak kendaraan meskipun membahayakan diri sendiri.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengakui adanya warga yang masih melakukan aktivitas pawai bedug, tetapi dia menampik jika warga mengabaikan surat edaran yang dikeluarkan beberapa hari lalu ke pemerintah kecamatan dan desa.
“Surat edaran sudah disebar, namun kemungkinan ada yang belum menerima informasi tersebut, sehingga masih ada yang pawai bedug,” kata dia kepada wartawan usai melakukan pemantauan ke pos pengamanan operasi ketupat 2019.
Herman menambahkan, jika jumlah warga dan kendaraan yang melakukan pawai bedug tidak lebih banyak dibandingkan Idul Fitri tahun lalu. “Lebih sedikit kalau tahun ini, jadi memang ada yang tersampaikan ada juga yang belum menerima informasinya,” kata dia.
Menurutnya, hal itu akan jadi bahan evaluasi untuk malam idulfitri di tahun selanjutnya, supaya tidak ada lagi yang melakukan pawai bedug, mengingat akan berbahaya bagi keselamatan.
“Yang jadi perhatian kami kan unsur keselamatan, mereka kan kadang tidak memperhatikan keselamatan diri. Maka dari itu kami akan terus mengimbau agar dalam menghadapi lebaran itu lebih baik melakukan aktivitas atau takbiran di masjid,” kata dia.
Di sisi lain, Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah juga menyebutkan jika adanya aktivitas warga di wilayah perkotaan membuat volume kendaran di malam takbir menjadi bertambah. Termasuk dengan adanya pawai bedug.
“Memang terlihat masih ada yang pawai, padahal sudah diimbau untuk tidak melakukannya. Kami sebatas memperingatkan dan mengimbau untuk kembali pulang dan melakukan aktivitas keagamaan di masjid,” tuturnya.(bay)