CIANJUR – Kondisi Yanti, korban penyekapan dua orang yang mengenakan penutup muka kondisinya masih shok. Korban belum banyak bisa dimintai keterangan seputar peristiwa yang menimpanya.
Ida (56) kakak korban, mengatakan, hingga Jumat (24/5) siang, korban masih mengalami shok dan belum bisa ditanya. Rencananya korban dan anaknya akan dibawa ke rumah kerabatnya di Panembong di Jalan Ir H Juanda hingga kondisinya pulih.
“Tadi juga sama saudaranya ditanya malah nyuruh jangan banyak tanya dulu, mau istirahat. Sementara bakal dibawa ke rumah saudaranya, tapi tidak tahu kapan, soalnya masih di kamar belum mau berinteraksi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Yanti, Istri dari Ketua KPU Kabupaten Cianjur disekap dua orang laki-laki tidak dikenal di rumahnya di Kampung Karangtengah RT 02/RW 09 Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (23/5) malam.
Pada saat kejadian korban tengah berdua bersama anaknya di dalam rumah, lantaran suaminya belum pulang. Yanti yang hendak menunaikan salat Isya tiba-tiba dihampiri dua orang tidak dikenal yang menggunakan penutup muka di kamarnya.
Para pelaku yang diduga masuk lewat pintu depan rumah yang belum dikunci tersebut langsung membawa korban ke belakang rumah dan menyekap korban. Sebelum menyekap korban di belakang rumah dengan tambang plastik, pelaku sempat menyuruh korban untuk menghubungi suaminya, yakni Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi.
Dadan Buyamin (39), salah seorang tetangga yang turut menyelamatkan korban, mengaku mendapatkan informasi jika Yanti disekap dari suaminya yang pulang sekitar pukul 02.00 Wib. Dia meminta bantuan kepada dia dan warga lainnya.
“Dari situ saya bagi-bagi tugas, ada yang lewat depan dan saya sendiri lewat belakang yang dekat sawah untuk menyelamatkan korban sekaligus mengepung para pelaku,” kata dia.
Namun, lanjut dia, saat warga dan petugas kepolisian yang juga segera datang saat pengepungan tersebut masuk ke rumah, para perlaku sudah kabur. Sementara itu, korban terlihat diikat di dekat tower air di belakang rumah. (bay/sri)