CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur belum bisa menerapkan pembangunan jembatan gantung sepertihalnya yang dibangun oleh Pemerintah RI di Sindangbarang. Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan untuk jembatan tersebut cukup besar.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifai, mengatakan, program percontohan jembatan di Sindangbarang yang diserahkan ke Cianjur, memang memiliki kulitas yang lebih baik dibandingkan yang sudah ada.
Pasalnya jembatan tersebut merupakan percontohan nasional dengan spesifikasi dan metode yang baru. Sehingga lebih tahan lama dan lebih aman.
“Makanya sangat bersyukur dapat bantuan tersebut, meskipun jadi precontohan kan pada akhirnya diserahkan sebagai aset daerah. Kualitasnya pun dipastikan sangat baik,” kata dia.
Namun, menurutnya, motede baru dalam pembangunan jembatan gantung tersebut belum bisa diterapkan di Cianjur. Pasalnya jembatan tersebut ditujukan untuk sungai dengan bentangan di taas 100-120 meter, dengan kondisi tanah yang datar. “Bahkan untuk mencari lokasi pembangunan jembatan itupun susah, karena harus dilihat dari berbagai faktor,” kata dia.
Di samping itu, dari segi anggaran pun jembatan tersebut cukup menghabiskan biaya. Jika normalnya jembatan gantung dengan panjang yang sama dengan di Sindangbarang hanya menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar atau maksimal Rp 2 miliar, jembatan tersebut memerlukan biaya lebih dari Rp 3 miliar.
Oleh karena itu, jembatan yang dibangun tahun ini dengan jumlah 2 jembatan dari sumber anggaran APBD Kabupaten dan 3 jembatan dari aspirasi, tetap menggunakan metode pembangunan biasa.
“Kalau Cianjur kan banyaknya yang bentangan pendek, seperti 70 meter. Jadi yang biasa juga sudah cukup,” pungkasnya.(bay/sri)