CIANJUR – Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian, (diskoperdagin) Kabupaten Cianjur menduga melambungnya harga bawang putih disebabkan karena minimnya stok bawang.
Kabid Perdagangan Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Yana Kamaludin, mengatakan, melambungnya harga bawang disebabkan karena beberapa faktor diantarnya seperti tingginya permintaan barang dan minimnya stok bawanb tersebut di tingkat agen atau distributor.
“Untuk mengantisipasi harga-harga yang terus mengalami kenaikan itu, kita sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah dinas dan instansi terkait, dan akan segera melakukan operasi pasar murah,” kata dia, Selasa (7/5).
Tidak hanya harga bawang putih, kata dia, yang menjadi bahan pengawasan pihaknya, namun sejumlah bahan pangan yang tengah mengalami kenaikan pun tengah di awasi harganya.
“Kalau misalnya terjadi adanya menimbunan barang, kita akan segera melakukan pengecekan harga langsung kelapangan muali dari agen distributor hingga para pedagang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bulog Subrive II Cianjur, Desi Asmiati, mengaku belum dapat mengadakan operasi pasar untuk bawang karena bawang putih itu merupakan kebijakan dari kantor pusat.
“Untuk operasi pasar khusus bawang putih menunggu dari pusat. Namun untuk stabiliasi harga bahan pokok di bulan ramadhan, kami akan segera menggelar operasi pasar murah, yang akan berkerja sama dengan dengan pihak Pemkab Cianjur,” kata dia.
Di sisi lain, di hari kedua Ramadan, harga bawang putih dan cabai keriting tergolong tinggi di Indonesia. Pasokan yang tak seimbang dan permintaan yang tinggi menjadi pemicu naiknya harga. Dari catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 7 Mei 2019, rata-rata harga bawang putih ukuran sedang secara nasional berada di kisaran Rp63.900 per kg. Harga tersebut merupakan kisaran tertinggi sejak beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, rata-rata harga bawang putih bertengger di rentang Rp30-50 ribu per kg.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut sekitar 100 ribu ton bawang putih impor telah tiba di Indonesia. Impor ini memastikan menurunkan harga di pasaran. “Sudah (Bawang putih) masuk, tunggu saja, minggu-minggu ini dia mulai dipasarkan. Kita berharap harganya akan turun,” ujar Darmin,Selasa (7/5).