CIANJUR – Seratusan orang dari Dewan Perwakilan Pasar (DPP) Cianjur melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cianjur, Selasa (30/4). Mereka menagih janji pemerintah yang belum terealisasikan untuk meramaikan Pasar Induk Pasirhayam (PIP).
Ketua DPP PIP Cianjur, Habib Hud, mengatakan pemkab telah berjanji secara lisan maupun tulisan terkait penertiban sejumlah pasar ilegal yang menyaingi Pasar Induk Pasirhayam yang belum maksimal dilakukan.
“Tuntutan ini bukanlah sesuatu yang baru. Masyarakat pasar PIP sudah lama meminta pasar ilegal segera ditertibkan agar pasar induk yang dibangun pemerintah ramai pembeli,” katanya usai aksi, belum lama ini.
Pihaknya juga menuntut janji pemkab untuk mengarahkan angkutan umum wajib memasuki kawasan pasar induk yang saat ini, hanya sebagian angkutan yang melintas di area pasar tersebut.
“Seharusnya pemkab menindak tegas angkutan umum yang tidak melintas kesekitar pasar dengan melakukan penilangan hingga sanksi pencabutan izin trayek,” kata dia.
Sedangkan beberapa permintan lainnya dari pedagang ke pemkab, untuk melakukan perbaikan sejumlah fasilitas pasar yang mengalami kerusakan, namun hingga saat ini belum dilakukan.
“Akibat dampak dari semua itu pedagang mengalami kerugian puluhan juta hingga gulung tikar. Sampai sekarang jumlah pedagang di PIP berkurang menjadi 1.800 yang asalnya 3.400,” katanya.
Selang beberapa puluh menit menggelar aksinya di depan kantor bupati, di bawah pengawalan ketat aparat keamanan, perwakilan pedagang diterima mantan Ketua Tim Telokasi dari Pemkab Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin.
“Saya sedang melakukan beberapa upaya terkait tuntutan pedagang pasar induk agar segera terealisasikan. Saya sudah tidak lagi sebagai ketua tim relokasi dan sudah tidak berada di lingkungan pemkab,” ujar Oting.
Namun ungkap dia, pihaknya akan menampung seluruh keinginan pedagang, untuk disampaikan langsung ke Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
“Selama satu tahun terakhir, pemkab terus melakukan upaya agar pasar induk ramai dikunjungi warga. Bahkan beberapa kali satpol pp melakukan tugasnya menertibkan pedagang liar di sejumlah titik,” katanya.
Meskipun tidak puas dengan jawaban dari Oting, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib sambil mengancam akan kembali datang dengan massa yang lebih banyak jika tuntutan mereka tidak segera dikabulkan.(bay/red)