CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal menyiapkan layanan kesehatan jiwa dan konsultasi psikologis khusus bagi para calon legislatif (caleg) yang gagal atau tidak terpilih dalam pemilu 2019.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakan, layanan kesehatan jiwa tersebut disediakan di sejumlah puskesmas hingga rumah sakit umum daerah (RSUD). “Kami siapkan bagi mereka yang mengalami stres atau mengalami gangguan mental dan kejiwaan pasca pemilu,” kata dia kepada wartawan, Selasa (9/4).
Menurutnya, dalam setiap momentum politik, terutama saat pemilihan legislatif, layanan khusus tersebut selalu disiapkan, di samping dari pelayanan kejiwaan biasanya di rumah sakit.
Dia mengungkapkan, pada 2014 lalu layanan tersebut memang cukup banyak didatangi. Namun kebanyakan dari mereka yang datang belum sampai mengalami skezofrenia atau gangguan kejiwaan.
“Rata-rata dari para caleg yang datang hanya melakukan konsultasi dan mengalami stres ringan, itupun jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa,” kata dia. Tetapi diharapkan untuk pemilu 2019 tidak ada caleg yang mengalami stres, meskipun gagal terpilih.
Di samping menyiapkan layanan bagi para caleg gagal, Pemerintah Kabupaten Cianjur menargetkan 2020 Tatar Santri harus bebas pasung. Namun dia meminta semua pihak untuk bekerjasama dalam menyukseskan program tersebut.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, Pemkab Cianjur terus melakukan upaya dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) termasuk untuk pembebasan ODGJ pasung. “Bahkan, kemarin (Senin, red) kami pulangkan 34 ODGJ yang sudah diobati di Rumah Sakit Marzuni Mahdi,” kata dia.
Menurutnya, dari 34 pasien tersebut satu diantaranya langsung pulang ke rumahnya lantaran sudah sembuh total, 11 lainnya dirujuk ke Sukabumi untuk direhabilitasi lebih lanjut, dan sisanya sudah bisa pulang.(bay/sri)