CIANJUR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 77,5 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan pada pemilu 2014.
Sekertaris KPU, Endan Hamdani, menjelaskan berdasarkan target yang ditetapkan KPU-RI khsus untuk Kabupaten Cianjur diberikan ditargetkan tingkat partispasi pemilih sebanyak 77.5 persen.
“Untuk mencapai target tersebut, KPU Cianjur, membentuk relawan dekmorasi yang tersebar 32 Kecamatan dengan jumlah relawan sebanyak 55 orang, sebagai upaya mencapai target tersebut,” katanya kepada wartawan, Minggu (7/4).
Endan menjelaskan, KPU Cianjur juga telah melakukan sosialisasi di sebelas basis seperti basis keagaman, keluarga dan basis organisasi yang ada di Cianjur, dibantu relawan demokrasi yang mensosialisasikan pemilu 2019.
“Tidak hanya itu, kami juga melakukan beberapa upaya lainnya seperti melakukan kontes pemilih pemula, kontes seni dan sosialisasi di tingkat kecamatan sampai desa,” katanya.
Bahkan, KPU juga menggelar Pemilu Run 2019 bertajuk Pemilih Berdaulat Negara Kuat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Minggu (7/4).
Kegiatan yang juga digelar serentak di seluruh kabupaten/kota di Indonesia itu bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pesta demokrasi Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan 17 April.
Endan menambahkan, berdasarkan data pemilu tahun 2014 tingkat partisipasi pemilih di Cianjur sekitar 50 hingga 60 persen, namun tingkat partisipasi pemilih turun pada pilkada 2015 dan kembali naik pada Pilgub 2018 mencapai 64 persen.
Namun, dia mengaku khawatir target aspirasi tidak tercapai karena hari pelaksanakan pemilu berdekatan dengan hari libur nasional pada tanggal 19 April. “Biasanya kalau sudah libur panjang, warga lebih memilih berlibur ke luar kota. Namun kami akan terus mengencarkan sosialisasi agar tingkat partisipasi meningkat atau mencapai target,” katanya.
Meskipun terkendala beberapa faktor tersebut, pihaknya optimis mampu mencapai terget yang sudah diberikan KPU-RI karena sudah melakukan sosialisasi secara gencara diberbagai lapisan masyarakat dan stekholder terkait.
Sementara sebagian besar warga di Cianjur, mengatakan tidak mendapatkan sosialisasi yang dilakukan KPU Cianjur dan sejumlah relawan demokrasi, sehingga mereka memilih tidak akan datang ke TPS karena berbagai alasan.
“Lebih baik ke sawah karena pemilu sekarang harus memilih banyak calon. Kami tidak pernah kedatangan petugas dari KPU atau relawan, tidak tahu kalau kami sedang di sawah mah. Tahun ini kami memilih ke sawah saja,” kata Iding warga Kecamatan Cianjur. (bay/sri)