CIANJUR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur terus melakukan persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP. Namun khusu di wilayah selatan masih banyak ditemukan kendala terutama jaringan internet dan aliran listrik.
“Masalah listrik itu masalah PLN, namun kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait agar menyediakan mesin genset, tapi mereka tidak sanggup untuk menyediakan untuk seluruh SMP yang ada di Cianjur selatan,” ujar Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin.
Dia mengatakan, minimnya sarana dan prasarana penunjang membuat 10 persen SMP di Cianjur tepatnya di selatan, masih ikut menumpang ke SMA/SMK terdekat karena terkendala fasilitas yang masih kurang.
“Sejumlah SMP terpaksa harus melaksanakan UNBK menumpang di SMA/SMK terdekat karena tidak memiliki lab komputer. Sedangkan untuk pengadaan komputer dan laptop dalam setahun hanya dua kali,” katanya.
Dia menambahkan, untuk SMP yang siap melakukan UNBK mandiri pada 22 April, sekitar 90 persen dari 310 SMP negeri dan swasta di Cianjur. Meskipun Pada tahun sebelumnya pelaksanaan UNBK di Cianjur hanya dapat diikuti sebanyak 44 SMP.
Pihaknya menilai, terkait dengan pelaksanaan UNBK di Cianjur, belum ideal karena masih banyaknya kendala ditemukan dalam proses pelaksanaan selain faktor teknis.
“Melihat dari kontur wilayah Cianjur belum ideal untuk melaksanakan UNBK karena banyak ditemukan adanya kendala seperti kurangnya fasilitas penjunjang, terganggunya aliran listrik dan sinyal internet,” katanya.
Masih banyaknya kendala tersebut, lanjut Oting, membuat pihaknya mengimbau agar sekolah tidak memaksakan keikutsertaan dalam ujian berbasis komputer.
“Pelaksanaan UNBK tahun kemarin banyak yang memaksakan ikut. Tapi sekarang, diimbau kalau memang tidak mampu sebaiknya tidak memaksakan. Tidak setiap sekolah didukung fasilitas yang memadai,” katanya.
Di sisi lain, hasil evaluasi pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMKN 1 Cipanas berjalan lancar hingga hari terakhir, Kamis (28/3). Namun kurangnya perangkat komputer membuat pelaksanaan ujian dibagi ke dalam tiga sesi, pagi, siang, dan sore.
“Jalannya pelaksanaan ujian berlangsung normal, namun karena masih kekurangan komputer maka kami bagi waktu ujian menjadi tiga sesi,” kata Ketua Panitia UNBK SMKN I Cipanas Yadi Awaludin Syarif, kemarin.