CIANJUR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur menggelar rapat kerja bersama para pemantau pemilu yang sudah terakreditasi oleh Bawaslu RI, bertempat di salah satu hotel di Cipanas, Kamis (28/3).
Dalam kegiatan tersebut, sedikitnya 50 peserta dari pemantau 10 lembaga terdiri dari Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Cianjur, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cianjur, GMNI, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Persatuan Alumni Gerakan Nasional Indonesia (PAGNI) Pemuda Muslimin Indonesia, Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia, Komite Pencegahan Korupsi (KPK) Jawa Barat dan Saka Adhiyasta Pemilu.
“Tujuan digelar rapat kerja ini agar semua pemantau bisa lebih meningkatkan hubungan sinergis antara pengawas Pemilu dengan pemantau,” terang Ketua Bawaslu Kabupaten Cianjur Usep Agus Zawari, kepada Cianjur Ekspres.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Cianjur Hadi Dzikri Nur mengatakan, dengan dirapatkannya semua pemantau pemilu ini ingin menyamakan persepsi antara pemantau dengan pengawas pemilu. “Diharapkan pemantau pemilu ini punya target yang jelas dalam pemantauan,” katanya.
Hadi mengatakan, semua pemantau nantinya bisa memilih targetnya apakah mau fokus pengawasan netralitas ASN. “Selama ini semua pemantau itu terfokus pada APK yang terpasang di pohon, namun sebenarnya banyak yang harus dipantau,” katanya.
Seorang pemantau itu harus mempunyai isu masing – masing, dan tidak boleh terfokus kepada satu permasalahan. “Semua pemantau ini sudah terakreditasi oleh Bawaslu RI, dan antara Bawaslu dengan Pemantau itu seperti mitra. Akan tetapi apabila ada temuan dari pemantau tentunya akan dikembalikan ke Bawaslu,” katanya.
Intinya Bawaslu terus menggalang semua pihak untuk terlibat mengikuti pengawasan dalam pelaksanaan pemilu nanti di tanggal 17 April 2019. “Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam pengawasan, maka pemilu dipastikan aman,” ujarnya.
Sementara itu salah satu peserta Pemantau Pemilu dari Persatuan Alumni Gerakan Nasional Indonesia Muhamad Diki Faisal mengatakan, ditahun politik ini sudah tentu akan kembali berkeliaran yang namanya money politik. Menurutnya hal tersebut sangat penting untuk diawasi.
“Tentunya ini sudah menjadi tugas kami senagai pemanta pemilu dan mengantisipasi agar tidak terjadi hal serupa yakni mani politik,” tandasnya.(yis/sri)