CIANJUR – Dirut RSUD Pagelaran, dr Awie Darwizar, menceritakan soal rencana rasionalisasi atau perampingan pegawai RSUD Pagelaran. Kala itu, pada 27 September 2018 Awie diperintahkan untuk menghadap Irvan Rivano Muchtar ketika masih menjabat sebagai Bupati Cianjur (aktif).
Lalu ada pembicaraan soal pengurangan pegawai RSUD Pagelaran karena sudah overload. Sedangkan anggaran belanja pegawai dari APBD sangat minim untuk menggaji seluruh karyawan. Maka pihaknya diinstruksikan untuk rasionalisasi atau perampingan.
“Saya diperintahkan (rasionalisasi) karena direktur dianggap punya wewenang waktu itu sama pak bupati. Tapi saya menolak,” kata Awie.
Alasannya, karena Awie baru menjabat Direktur RSUD Pagelaran pada awal Agustus 2018 dan harus dihadapankan dengan massa yang sangat banyak. Tentunya, Awie mengaku tidak akan sanggup untuk menghadapinya seorang diri.
“Bahkan, saya menyarankan bagaimana kalau ini (perampingan pegawai) ditunda setelah Pemilu 2019 selesai,” ungkapnya.
Tetapi, tegas Awie, rencana rasionalisasi ini tetap tidak bisa ditunda karena masalah anggaran. Sebab, anggaran belanja pegawai dari APBD 2019 hanya diberikan untuk 173 karyawan saja senilai Rp 5 miliar.
“Nah, waktu itu pegawai non-PNS-nya mencapai sekitar 420 orang. Akhirnya bupati mewancanakan membentuk tim. Kala itu diteleponlah beberapa OPD terkait (oleh bupati), maka terbentuk tim rasionaliasi oleh Asda III,” pungkasnya.(bay/red/sri)