Sekolah yang Belum Memiliki Sarana Tidak Dipaksakan Ikut UNBK

0 Komentar

CIANJUR – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, H Oting Zaenal Mutaqin tidak memaksa sekolah yang belum siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk ikut UNBK.
“Jadi UNBK ini memang akan berjalan dan ada dua kesalahan kemarin juga, ada yang ikut berbasis komputer ada juga yang tidak. Karena kalau memang tidak mampu kenapa harus memaksakan, apalagi di Cianjur Selatan mungkin dengan jaringan yang tidak begitu kuat, anak akan repot dan belum lagi semua sekolah punya komputer,” kata Oting kepada Cianjur Ekspres, Rabu (13/2).
Menurut Oting, sekolah yang memang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mengikuti UNBK, harus menginduk kepada sekolah yang memiliki saran alengkap. Kondisi ini selain membingungkan juga akan merepotkan sekolah.
“Kalau memang sekolahnya mampu UNBK, ya UNBK, tetapi kalau tidak bisa ya biasa saja. Untuk persiapan UNBK sudah di rapatkan, data-data semuanya sudah di kumpulkan, dan memang kemarin ada permasalahan di Cianjur Selatan, mau ikut UNBK atau tidak ya silahkan,” ungkapnya.
Kalau memang harus ngikut ke SMA lain, kata Oting dan dan harus mengeluarkan biaya, dari mana mereka mendapatkan biaya. Pihaknya pun tidak mau jika ada pungutan untuk anak-anak peserta UNBK.
“Harapan kami untuk UNBK dan UNKP Cianjur bisa lebih hebat dari tahun sebelumnya. Karena terus terang di Cianjur ini IPM kita anjlok, paling bontot se-Jabar. Ternayta IPM kita yang bontot itu ada di grad umur 20 tahun ke atas. Nah 20 ke atas tercatatnya banyak yang tidak kuliah, yang kuliah misal orang Cianjur selatan, orang mana-mana mampu kuliah ke Bandung, enam bulan tidak pulang di catat oleh Bandung, padahal warga Cianjur,” ungkapnya.
Oting pun saat ini mempunyai solusi yaitu akan mengadakan kelas jauh di Cianjur Selatan, sehingga orang-orang yang hanya mampu bayar kuliah saja bisa kuliah. Tetapi kalau orang yang mampu dengan segalanya akan di ajak bekerjasama.
“Karena terus terang kami kalahnya di sana, karena segmennya memang di ambil oleh luar Cianjur. Maka program ke depan bagaimana caranya orang Cianjur itu bisa membangun Cianjur selatan,” pungkasnya (job3/sri).

0 Komentar