CIANJUR – Minimnya jumlah wisatawan di daerah pariwisata dikeluhkan para pelaku wisata di Cipanas. Masa keemasan sebagai kota dolar, kini tidak lagi dirasakan. Meski sebagai penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Cianjur, roh pariwisata tersebut kini terasa pudar.
Melihat kondisi tersebut, tokoh pemuda Cipanas Ade Kosasih, ingin membangkitkan geliat pariwisata di kota wisata Cipanas. Ade mengajak masyarakat Cipanas untuk kembali menghadirkan gairah pariwisata yang ada di Cipanas.
Menurutnya, pada tahun 1970 hingga 1980 adalah tahun keemasan Cipanas. Saat itu, Cipanas merupakan destinasi wisata favorit para pelancong. “Mari kita buat daya tarik bagi wisatawan. Kita ciptakan apa yang tidak tersedia di tempat wisata lainnya. Misal, makanan khas daerah yang enak dinikmati, sekaligus unik karena harganya murah,” jelasnya.
Ade yang juga Sekjen Lembaga Pengkajian Pengembangan Tata Ruang Megapolitan Kabupaten Cianjur, berpendapat, keberadaan jalur tol Cipularang serta sistem lalu lintas ‘One Way’ yang digadang merugikan sektor pariwisata di Cipanas bukanlah sebuah kendala.
“Jangan jadikan rintangan sebagai hambatan untuk maju. Jalan tol, dan One Way itu tidak berpengaruh bagi wisatawan kalau memang destinasi yang akan ditujunya menyuguhkan sesuatu yang spesial,” ungkapnya.
Ade mengatakan, misalnya kota Bandung. Meskipun kerap dirundung kemacetan pada setiap ruas jalannya, namun wisatawan keukeuh berkunjung ke sana karena di Bandung tersedia sebuah destinasi yang unik dan berbeda.
“Meskipun macet tapi orang memaksakan diri pergi ke Bandung hanya untuk melepas penat. Cipanas juga punya potensi alam yang tak kalah indahnya dengan Bandung. Apalagi kalau dikelola secara baik,” kata dia.
Maka dari itu, Ade mengajak, kepada masyarakat maupun pengelola wisata yang ada di Cipanas, untuk mau mengembangkan potensi yang ada agar menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Mari kita bangkitkan kembali Cipanas sebagai kota dolar, agar roda perekonomian masyarakat bisa hidup dan menjadikannya sejahtera,” tandasnya.(yis/sri)