CIANJUR – Pemerintahan Desa Cidadap, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur langsung terjun kelokasi bencana saat mengetahui diwilayahnya terjadi pergerakan tanah. Selain berupaya melakukan evakuasi terhadap korban yang rumahnya terdampak bencana, juga melakukan pendataan.
Sekretaris Desa Cidadap, Kecamatan Campaka Dadan Wildan menyebutkan, dari hasil pendataan terdapat sedikitnya ada 11 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat, dan ada juga 1 rumah rusak karena terkena angin puting beliung. Beberapa rumah, kata dia, bahkan nyaris ambruk. “Ada rumah yang kondisinya mengerikan, karena rusak parah,” ujarnya.
Dikatakan Dadan, jika kembali turun hujan diperkirakan kondisi sebagian rumah dapat membahayakan warga. Meski begitu, kebanyakan warga keberatan meninggalkan rumahnya, karena harus meninggalkan barang-barang miliknya.
“Saya sudah sampaikan, supaya masyarakat jangan menyayangkan barangnya, tapi keselamatan jiwa diutamakan. Pada Ketua RT/RW, saya juga sudah minta supaya mengajak warga buat mengungsi kalau hujan lebat,” katanya.
Dadan berharap, Pemkab Cianjur dapat mengupayakan agar warga terdampak direlokasi. Dadan juga berharap agar pihak terkait dapat membantu untuk menyiapkan tempat evakuasi yang memadai. Pasalnya, hujan deras dapat kembali terjadi, mengingat saat ini masih musim hujan.
“Sekarang ini kan masih musim hujan. Kalau ada apa-apa terhadap warga, kan pemdes setempat juga yang disalahkan. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan dapat ikut membantu buat penanganan bencana di sini,” tutupnya.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan, Tim BPBD tengah berada di lokasi untuk melakukan pendataan di dua lokasi bencana di Kecamatan Campaka.
“Berapa banyak rumah yang rusak, atau yang terancam masih kami data. Dalam waktu dekat sudah bisa keluar data pastinya,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima, longsor di Desa Wangunjaya terjadi sekitar 08.00 WIb, sedangkan puting beliung di Desa Campaka dan Sukajadi terjadi pada Minggu (10/2) petang. (zen/sri)