CIANJUR – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin mengaku masih belum bisa memastikan jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan untuk tahun ini. Apalagi terkait informasi adanya pemangkasan untuk DAK.
Menurut Oting, dirinya belum tahu nilai DAK tahun ini yang sudah masuk dalam kas daerah. Oleh karena itu, pihaknya akan menggelar rapat dengan mengundang seluruh pejabat di lingkungan pendidikan, terkait alokasi dana pendidikan di tahun ini.
“Rencananya awal pekan ini, tapi ada agenda luar kota terutama di provinsi. Jadi kemungkinan pekan depan digelar rapat dinas untuk memastikan anggaran,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (24/1).
Rapat itupun juga dilakukan untuk memastikan apakah anggaran DAK tahun ini ada pemangkasan atau tidak. “Pasti kami bahas itu, kalau benar kata anggota dewan ada pemangkasan dari pusat, kami akan upayakan langkah selanjutnya agar ada tambahan alokasi dana untuk program pendidikan,” kata dia.
Oting menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan di lingkungan pendidikan. Budaya yang salah yang terjadi selama ini pun terus dihapuskan supaya pelaksanaan program pendidikan lebih maksimal, terutama untuk menggenjot rata-rata lasa sekolah.
Sebelumnya, Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan di 2019 untuk Kabupaten Cianjur kabarnya dipangkas lebih dari 50 persen. Diduga hal itu berkaitan dengan adanya kasus OTT pemangkasan DAK pendidikan SMP dan beberapa faktor lainnya.
Informasi bakal adanya pemangkasan tersebut didapat Komisi IV DPRD kabupaten Cianjur setelah melakukan komunikasi dengan kementerian pendidikan. Dari rencana alokasi Rp 48 miliar, Cianjur hanya akan mendapatkan DAK pendidikan sebesar Rp 20 miliar.
“Iya ada pemangkasan, itu kami terima sepekan lalu infomasinya saat kunjungan dan komunikasi dengan Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Cukup besar dipangkasnya, lebih dari 50 persen,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Sapturo.
Menurutnya, dewan sudah menyampaikan agar tidak ada pemangkasan anggaran. Mengingat hal tersebut akan mengancam keberlangsungan program pendidikan di Cianjur. Apalagi tatar Santri saat ini tengah menggenjot bidang pendidikan untuk meningkatkan indek pendidikan manusia (IPM).