CIANJUR – LSM Aliansi Masyarakat untuk Penegakkan Hukum (Ampuh) Cianjur berpandangan jika anggota legislatif di Kabupaten Cianjur mulai menunjukan trens positif dalam tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) pasca-Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Presidium LSM Ampuh Kabupaten Cianjur, Yana Nurjaman, mengatakan, trend positif pasca-OTT terhadap bupati non-aktif Irvan Rivano Muchtar, ialah meningkatnya kecerdasan Dewan dalam memberikan pandangan-pandangannya.
Salah satunya ialah terkait revisi Rencana Pembangunan jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur. “Dalam agenda pembacaan pandangan fraksi tersebut terlihat kecerdasan Dewan meningkat,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Senin (14/1).
Menurutnya, sebelum-sebelumnya Dewan dinilai kurang cerdas dalam memberikan pandangan dan cenderung tidak maksimal. Hal itu dikarenakan banyak anggota Dewan yang takut ‘lapar’.
“Ya begitu, banyak yang takut ‘lapar’, tidak keluar aspirasi dan lainnya. Jadinya kurang pintar,” kata dia.
Dia mengatakan, salah satu poin penting dalam pandangan ialah terkait pembangunan mega proyek Campaka yang sejak awal tidak disetujui oleh Ampuh. Selain tidak melalui prosedur dan ketentuan yang ada, pembangunannya pun diduga menjadi lahan baru untuk tindak pidana korupsi yang dibentuk secara sistematis.
Oleh karena itu, lanjut Yana, dia berharap anggota Dewan yang saat ini mulai menunjukan sikapnya secara jelas, bisa terpilih dan duduk kembali di kursi DPRD kabupaten Cianjur di periode berikutnya.
“Saya doakan dan berharap mereka yang bersikap secara jelas agar terpilih lagi,” pungkasnya.(bay/red)