CIANJUR – Sorang warga Gagan Solehudin (30), mendadak viral di media sosial (medsos) atas postingannya. Warga Kampung Cisalak, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, memposting surat terbuka untuk Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
Surat terbuka ditulis dan diunggah ke medsos grup Facebook di Cianjur. Sepanjang Jumat (11/1) status tersebut menjadi viral dan mendapat banyak respons melalui komentar di bawahnya.
Surat terbuka yang ditujukan untuk Plt Bupati Cianjur tersebut berisi kritikan untuk RSUD Sayang Cianjur yang menurutnya mempunyai pelayanan dan fasilitas yang minim.
Gagan mengkritik RSUD Sayang Cianjur setelah sepupunya Heni (30) mendapat pelayanan yang tak maksimal dan tetap harus dirujuk ke rumah sakit lain karena tak ada fasilitas.
“Untuk meluruskan masalah saya tegaskan bahwa surat terbuka ini untuk Plt Bupati, saya berharap tak ada caci maki sana sini lagi, saya mengkritik RSUD Sayang Cianjur agar meningkatkan pelayanan dan melengkapi fasilitas,” kata Gagan saat ditemui di rumahnya, Jumat (11/1).
Gagan merasa kecewa karena setelah empat hari, sepupunya baru diketahui penyakitnya dan harus dirujuk ke rumah sakit lain dengan alasan RSUD Sayang tak mempunyai fasilitas. Dalam surat terbuka itu juga Gagan menyebut biaya yang harus dikeluarkan keluarga selama empat hari untuk membeli obat yang cukup lumayan.
“Sejak hari pertama, kami harus membeli obat di apotik depan rumah sakit, seharusnya rumah sakit menyediakan obat agar tak menyusahkan warga,” kata Gagan.
Sebagai warga awam, kata Gagan, kenapa RSUD Sayang tak melengkapi fasilitas agar warga tak harus dirujuk ke luar Cianjur. “Kalau pasiennya koma bagaimana?,” ujarnya.
Gagan mengatakan, sepupunya Heni (30) sakit sudah tujuh bulan dan mulai drop 1,5 bulan terakhir. Keluarga lantas membawanya ke rumah sakit pada Senin awal pekan lalu. Heni diketahui menderita Miom.
“Dalam surat terbuka itu juga saya menyebut cukup sampai saudara saya yang mengalami hal ini, semoga RSUD Sayang Cianjur lebih maju,” katanya.
Kepala Desa (Kades) Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Ahmad Dedi Suharyadi mengatakan, ikut prihatin dengan kondisi yang dialami keluarga Gagan. Ia mengatakan, saat ini yang harus ia pikirkan adalah solusi agar Heni mendapat perawatan secepatnya.