PEMERINTAH harus segera membuat mitigasi potensi bencana untuk mengurangi dampak dari kejadian alam yang nantinya bisa berakibat fatal, dengan cara mensinergikan berbagai lintas disiplin ilmu dan pengetahuan serta potensi kekuatan rakyat.
Hal itu diungkapkan Relawan Bela Alam Korem 061/Suryakancana, Eko Wiwid menanggapi banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia. Menurut dia, berdasarkan hasil evaluasi dari berbagai peristiwa alam yang mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa, bencana baik karena tsunami, gempa, longsor, banjir dan letusan gunung api, terjadi karena adanya kejadian perubahan alam yang mengakibatkan kerusakan alam sehingga berakibat pada kerusakan harta benda bahkan hilangnya nyawa.
“Pemerintah, baik itu pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota untuk segera membuat mitigasi potensi bencana agar bisa mengurangi dampak kejadian alam yang berakibat fatal. Mitigasi harus dengan mensinergikan berbagai lintas disiplin ilmu dan pengetahauan serta potensi kekuatan Rakyat. Hilangkan egosektoral dan egosentris,” terang Eko kepada Cianjur Ekspres, Selasa (8/1).
Sebagai manusia, dirinya menyadari bahwa fenomena alam seperti gempa, tsunami, meletusnya gunung, longsor dan lainnya tidak bisa terprediksi kapan itu terjadi. “Akan tetapi kita bisa bersama-sama melihat dan menganalisa dari tanda-tanda alam. Hasil penelitian para ahli di berbagai lintas disiplin pengetahuan untuk jadi dasar kewaspadaan dini sebelum terjadi,” terang Eko.
Semisal, lanjut dia, dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah yang tidak dimungkinkan jadi tempat pemukiman. Melakukan perbaikan kawasan kerusakan, penegakan hukum kepada para pelangar aturan dan undang-undang yang berlaku dalam pembangunan fisik seperti undang-undang tataruang.
“Yang tidak kalah penting, perlu adanya edukasi kepada warga tetang pentingnya mitigasi. Saya berharap kepada pemimpin daerah, khususnya di wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi yang merupakan daerah di bawah kaki Gunung Gede-Pangrango,
untuk segera melakukan mitigas yang melibatkan lintas intansi, lembaga dan komunitas,” terang dia. “Cianjur harus berani. Lebih progresif dalam mitigasi biar jadi contoh baik buat kabupaten lain,” pungkasnya.(tts/red)